Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mudik Lebaran, Data Kecelakaan Mesti Disinkronkan

Regulator dan penyelenggara jasa transportasi Lebaran 2015 diharapkan dapat memberikan data menyeluruh terkait angka kecelakaan.
Polisi memeriksa kerusakan bus Rukun Sayur yang mengalami kecelakaan di KM 202 Tol Palikanci, Cirebon, Jawa Barat, Selasa (14/7). Bus yang membawa pemudik dari Jakarta menuju Jawa Tengah tersebut menabrak pembatas jalan dan menyebabkan 11 orang tewas dan 27 orang lainnya luka-luka. /ANTARA
Polisi memeriksa kerusakan bus Rukun Sayur yang mengalami kecelakaan di KM 202 Tol Palikanci, Cirebon, Jawa Barat, Selasa (14/7). Bus yang membawa pemudik dari Jakarta menuju Jawa Tengah tersebut menabrak pembatas jalan dan menyebabkan 11 orang tewas dan 27 orang lainnya luka-luka. /ANTARA

Bisnis.com, SEMARANG - Regulator dan penyelenggara jasa transportasi Lebaran 2015 diharapkan dapat memberikan data menyeluruh terkait angka kecelakaan.

Pasalnya, Pengamat kebijakan publik Agus Pambagyo menilai data kecelakaan yang dilansir pihak kepolisian masih diragukan. Karena itu, dia berharap ada keterbukaan umum dengan sinkronisasi data berbagai pihak terkait penyelenggaraan transportasi selama Lebaran.

"Harusnya diberikan pada publik, Jasa Raharja juga harus dikeluarkan. Kroscek data, jangan sampai berbeda seperti tahun 2013," ungkapnya kepada Bisnis.com, Rabu (22/7/2015).

Kendati begitu, Agus menuturkan penyelenggaraan transportasi Lebaran tahun ini sudah lebih tertib dari waktu sebelumnya. "Sekarang sudah tertib. Di bandara tidak lagi ada jual beli, penumpang sudah bawa tiket. Taksi  gelap sudah dibasmi," ungkapnya.

Adapun, Kementerian Perhubungan mencatat angka kecelakaan transportasi hingga H2+3 atau Selasa (21/7/2015) pada periode Lebaran 2015 menurun hingga 20% .

Pada periode H-7 hingga H+3 Lebaran 2015, angka kecelakaan tercatat sebesar 2.552 kasus atau turun sekitar 20% dari catatan pada periode yang sama 2014, yakni 3.206 kecelakaan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper