Bisnis.com, SEMARANG - Regulator dan penyelenggara jasa transportasi Lebaran 2015 diharapkan dapat memberikan data menyeluruh terkait angka kecelakaan.
Pasalnya, Pengamat kebijakan publik Agus Pambagyo menilai data kecelakaan yang dilansir pihak kepolisian masih diragukan. Karena itu, dia berharap ada keterbukaan umum dengan sinkronisasi data berbagai pihak terkait penyelenggaraan transportasi selama Lebaran.
"Harusnya diberikan pada publik, Jasa Raharja juga harus dikeluarkan. Kroscek data, jangan sampai berbeda seperti tahun 2013," ungkapnya kepada Bisnis.com, Rabu (22/7/2015).
Kendati begitu, Agus menuturkan penyelenggaraan transportasi Lebaran tahun ini sudah lebih tertib dari waktu sebelumnya. "Sekarang sudah tertib. Di bandara tidak lagi ada jual beli, penumpang sudah bawa tiket. Taksi gelap sudah dibasmi," ungkapnya.
Adapun, Kementerian Perhubungan mencatat angka kecelakaan transportasi hingga H2+3 atau Selasa (21/7/2015) pada periode Lebaran 2015 menurun hingga 20% .
Pada periode H-7 hingga H+3 Lebaran 2015, angka kecelakaan tercatat sebesar 2.552 kasus atau turun sekitar 20% dari catatan pada periode yang sama 2014, yakni 3.206 kecelakaan.