Bisnis.com, JAKARTA—Pemerintah pasrah dengan penurunan atau shortfall penerimaan pajak 2015 yang diperkirakan mencapai Rp120 triliun.
Wakil Presiden Jusuf Kalla mengaku pihaknya tidak bisa memaksakan penerapan strategi menggenjot penerimaan pajak di saat pertumbuhan ekonomi melesu seperti yang terjadi sekarang, tak hanya di Indonesia tetapi juga kawasan regional.
Jika memaksakan penerimaan sesuai target, lanjutnya, hal itu justru akan menimbulkan kontraksi di masyarakat.
“Ya kita tidak bisa [berstrategi], kalau memang tidak bisa dicapai ya kita tidak bisa paksakan supaya jangan terjadi kontraksi yang besar di masyarakat,”ujarnya, Rabu (15/7/2015).
Dia menjelaskan, sejak awal penurunan penerimaan pajak memang terjadi akibat pertumbuhan ekonomi yang menurun dan tak sesuai target. Dengan demikian, target penerimaan pajak yang telah disusun sejak tahun lalu juga diyakini memiliki hasil yang berbeda.