Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian mengklaim stok daging sapi aman hingga akhir tahun, namun tidak menutup kemungkinan impor sapi bakalan guna menjaga kebutuhan daging sapi pada awal tahun depan.
Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan Muladno mengatakan hasil pemantauan stabilitas pangan hingga 6 Juli 2015 menunjukkan pasokan pangan yang berasal dari ternak, termasuk daging sapi, daging ayam, dan telur, berada dalam posisi aman.
“Ketersediaan daging sapi cukup untuk 5-6 bulan ke depan atau sampai akhir tahun. Daging ayam dan telur ayam bahkan pasokan berlebih,” ujarnya, Senin (13/7/2015).
Menurut Muladno, sebagian besar kebutuhan daging sapi dapat dipenuhi oleh pasokan sapi lokal. Sapi impor dibutuhkan sebagai buffer stock untuk memenuhi kebutuhan daging sapi pada awal tahun depan.
Tidak terlalu tingginya kebutuhan terhadap sapi impor, lanjutnya, tercermin dari realisasi pemasukan sapi bakalan impor yang hingga triwulan II/2015 tidak mencapai 100% dari kuota impor yang telah diberikan.
Kementan mencatat pemasukan sapi bakalan impor sampai akhir Juni 2015 sebanyak 298.861 ekor. Perinciannya, sebanyak 97.618 ekor sapi bakalan masuk pada periode Januari-Maret 2015, ditambah 201.243 ekor sapi masuk pada periode April-Juni 2015.
Realisasi masuknya sapi bakalan tersebut masih berada di bawah kuota impor sapi bakalan yang ditetapkan sebanyak 100.000 ekor pada triwulan I, dan 267.625 ekor pada triwulan II.
Adapun, hingga 19 Juni 2015, stok sapi bakalan yang masih berada di kandang dan belum dipotong mencapai 227.814 ekor. Dengan kebutuhan rata-rata sapi impor mencapai 45.000 ekor perbulan, stok sapi yang ada masih akan bertahan selama 5 bulan.