Bisnis.com, JAKARTA—Pemerintah menjamin penguatan ekonomi domestik demi menopang kinerja korporasi nasional yang menjadi bagian dari sektor finansial Indonesia.
Hal itu disampaikan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menanggapi dampak anjloknya indeks saham China terhadap perekonomian regional Asia, termasuk Indonesia.
Menurut Kalla, kejatuhan indeks saham China mencerminkan persoalan makro ekonomi Negeri Tirai Bambu yang mempengaruhi kinerja ekspansi perusahaan terbuka di negara tersebut.
Kalla berpendapat keuntungan perusahaan menyebabkan pelemahan harga saham. Mengamati hal itu, Kalla berkomitmen memperkuat ekonomi makro domestik agar kinerja perusahaan nasional berjalan baik.
“Cara menjaganya dengan memperkuat ekonomi nasional agar perusahaan-perusahaan kita berjalan dengan baik,”jelasnya di Kantor Wakil Presiden, Kamis (9/7/2015).
Dia mengakui pelemahan ekonomi China berdampak pada perekonomian Indonesia. Namun dia optimistis pasar modal China bisa segera pulih.
Awal pekan ini, Shanghai Composite Index yang menjadi indeks saham acuan China mengalami pelemahan hingga lebih dari 30% terhitung sejak 12 Juni 2015.
Menanggapi penurunan indeks tersebut, Bank sentral China The People's Bank of China (PBOC) berkomitmen mengucurkan likuiditas yang memadai untuk membantu bursa saham Negeri Tirai Bambu.