Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Genjot Kapasitas PLTP, Pertamina Siapkan US$2,5 Miliar

PT Pertamina (Persero) siap menggenjot pertumbuhan kapasitas pembangkit listrik panas bumi menjadi 1.026 MW hingga 2019 dengan investasi sekitar US$2,5 miliar atau setara dengan Rp32,5 triliun (US$1=Rp13.000).
Sejumlah pekerja berdiri di depan sumur uap di lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Kamojang, Bandung, Jawa Barat, Jumat (13/11/2013)./Antara-Prasetyo Utomo
Sejumlah pekerja berdiri di depan sumur uap di lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Kamojang, Bandung, Jawa Barat, Jumat (13/11/2013)./Antara-Prasetyo Utomo

Bisnis.com, GARUT--PT Pertamina (Persero) siap menggenjot pertumbuhan kapasitas pembangkit listrik panas bumi menjadi 1.026 MW hingga 2019 dengan investasi sekitar US$2,5 miliar atau setara dengan Rp32,5 triliun (US$1=Rp13.000).

Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto mengatakan pihaknya berkomitmen untuk mendorong pemanfaatan panas bumi nasional yang saat ini masih berada di kisaran 5% dari total sumber daya yang dimiliki.

Hal itu diungkapkan Dwi saat peresmian pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) Kamojang Unit 5 yang berkapasitas 1x35 megawatt (MW).

Peresmian proyek tersebut dilakukan oleh Presiden Joko Widodo didampingi oleh jajaran menteri Kabinet Kerja.

PLTP Kamojang Unit 5 telah beroperasi secara komersial dengan mengalirkan listrik kepada PT PLN (Persero) pada 29 Juni 2015 pukul 00.00 WIB.

Proyek ini menjadi salah satu pencapaian Pertamina untuk masuk ke era bisnis total project panas bumi, di mana Pertamina menggarap panas bumi dari uap hingga menjadi listrik.

Dwi mengungkapkan Pertamina telah menempatkan pengembangan panas bumi dalam salah satu prioritas strategis dan perusahaan telah memiliki cetak biru pengembangan panas bumi hingga 2019.

“Mengembangkan panas bumi memang tidak mudah dan terbukti kendati Indonesia memiliki potensi terbesar di dunia dengan 28.000 MW, baru kisaran 5% yang termanfaatkan. Pertamina komit mempercepat pemanfaatan panas bumi dan konsisten menjadi yang terdepan dalam melaksanakan pengembangan panas bumi di Indonesia. Bahkan, di saat investor lain pun tidak banyak tergerak karena berbagai hambatan yang dialami, kami terus berinvestasi di sektor panas bumi salah satunya PLTP Kamojang 5 yang diresmikan oleh Presiden RI hari ini,” ujarnya.

Saat ini Pertamina sedang melaksanakan beberapa proyek pengembangan panas bumi, meliputi PLTP Kamojang 5 (1x35 MW) dan Karaha (1x30 MW) di Jawa Barat, Ulubelu 3 & 4 (2x55 MW) di Lampung, Lumut Balai 1 dan 2 (2x55 MW) di Sumatera Selatan, Lahendong 5 dan 6 (2x20 MW).

Ada juga pembangkit skala kecil Lahendong 2x5 MW di Sulawesi Utara, Sibayak 1x5 MW di Sumatera Utara, Hululais 1 dan 2 (2x55 MW) di Bengkulu, Sungai Penuh 1 (1x55 MW) di Jambi. Keseluruhan proyek tersebut memiliki total kapasitas pembangkitan 505 MW dan investasi sekitar US$2,5 miliar.

Proyek-proyek tersebut akan mulai beroperasi komersial secara bertahap mulai 2015 hingga 2019.

Dengan tuntasnya proyek-proyek tersebut, Pertamina akan memiliki kapasitas sebesar 907 MW pada 2019 yang dapat menghemat penggunaan BBM sekitar 43.000 barel setara minyak per hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Lucky Leonard
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper