Bisnis.com, BANDUNG - Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Jawa Barat menyiapkan langkah antisipasi agar kekeringan di sejumlah titik sawah tidak semakin meluas.
Kepala Bidang Produksi Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan (Diperta) Jabar Uneef Primadi mengatakan luas sawah yang mengalami kekeringan hingga Juni 2015 sudah mencapai 2.053 hektare (ha) di 12 kabupaten/kota.
Dari angka tersebut, sawah yang mengalami kekeringan paling tinggi berada di Kabupaten Indramayu 759 ha, Kabupaten Subang 339 ha, Kabupaten Garut 218 ha, dan Kabupaten Tasikmalaya 217 ha. “Sawah yang mengalami kekeringan dengan usia padi mulai dari 1-72 hari,” ujarnya, Jumat (3/7/2015).
Guna mengantisipasi kekeringan sawah makin meluas, pihaknya segera mendistribusikan sebanyak 280 unit pompa air dari pemerintah pusat. Jika dirasakan masih kurang, akan ada penambahan sebanyak 1.055 unit pompa air.
Kondisi ini berbeda dengan tahun sebelumnya, pemprov pada tahun ini tidak mengalokasikan fasilitas pompa air karena seluruh bantuan difokuskan di tangan pemerintah pusat.
"Sekarang dalam tahap pengajuan penambahan pompa air ke pemerintah pusat. Kami juga akan melakukan rapat soal antisipasi kekeringan pada tanggal 7 Juli mendatang," katanya.
Menurutnya, kekeringan tahun ini masih dianggap normal mengingat sejumlah daerah masih mengalami hujan seperti di wilayah Priangan dan Pantura.
Dia juga meyakini kekeringan tahun ini tidak akan separah 2014 lalu. Ketika itu, kekeringan terjadi 14 kabupaten/kota dengan total luas lahan 2.915 ha.
Meski demikian, pihaknya mengakui pasokan air untuk lahan sawah berkurang akibat sedimentasi pada sejumlah saluran irigasi. Saat ini debit air hanya mencapai 800 mililiter per detik.
Pada tahun ini, Jabar menargetkan luas panen sebesar 117.000 ha dengan target produksi sebesar 13 juta ton gabah kering giling (GKG). Adapun, realisasi produksi padi hingga Juni mencapai 7,865 juta ton GKG.
Ketua Harian Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Jabar Entang Sastraatmadja mengatakan penanganan sawah akibat kekeringan menjadi masalah klasik yang tidak pernah tuntas dilakukan pemerintah.