Bisnis.com, JAKARTA--PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) memastikan tak akan menerbitkan obligasi seiring pengajuan penyertaan modal negara senilai Rp10 triliun pada 2016.
Direktur Utama PLN Sofyan Basyir mengatakan perseroan mengajukan PMN senilai Rp10 triliun kepada Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk selanjutnya dibahas dalam rancangan anggaran penerimaan dan belanja negara (RAPBN) 2016 bersama wakil rakyat.
“Tidak [ada rencana penerbitan obligasi 2016]. Kami mintanya Rp10 triliun, tambahan PMN tahun depan,”ujarnya, Selasa(30/6/2015).
Jika usulan PMN disetujui, perseroan akan menempatkan dana sebagai ekuitas perusahaan yang merupakan syarat utama untuk memperoleh pinjaman dana segar.
Meski demikian, jika diakumulasi, nilai PMN 2015 dan 2016 yang senilai Rp16 triliun masih belum memenuhi persyaratan untuk memperoleh pinjaman. Tak patah arang, dia mengaku perseroan akan terus meningkatkan modal dari perolehan laba tahunan.
“Perkembangannya ingin Rp70 triliun investasi. Kalau begitu syaratnya harus punya modal 30% dari total itu atau sekitar Rp21 triliun, berarti masih kurang. Mungkin bisa nanti dari laba,” jelasnya.