Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

BISI Segera Produksi 5.000 Ton Bibit Padi Inbrida

PT BISI International Tbk (BISI) akan segera memproduksi 5.000 ton bibit padi inbrida varietas publik untuk dipasarkan ke seluruh pelosok Indonesia.
Farodilah Muqoddam
Farodilah Muqoddam - Bisnis.com 01 Juli 2015  |  20:40 WIB
BISI Segera Produksi 5.000 Ton Bibit Padi Inbrida
/Antara

Bisnis.com, JAKARTA – PT BISI International Tbk (BISI) akan segera memproduksi 5.000 ton bibit padi inbrida varietas publik untuk dipasarkan ke seluruh pelosok Indonesia.

Produksi bibit padi tersebut merupakan realisasi pertama kerja sama yang disepakati dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertanian.

Direktur Utama BISI Jemmy Eka Putera mengatakan hingga akhir tahun ini pihaknya akan merealisasikan setidaknya 5.000 ton bibit padi inbrida, atau 50% dari kesepakatan awal menyediakan 10.000 ton bibit.

“Kapasitas kami bisa sampai 20.000 ton pertahun,” katanya, Rabu (1/7/2015).

Tahun lalu, realisasi produksi bibit BISI mencapai sekitar 1.000 ton. Penambahan produksi bibit pada tahun ini diproyeksi akan mendongkrak pendapatan perusahaan terbuka tersebut hingga sekitar 5%.

Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan, BISI mencatatkan perolahan laba periode berjalan senilai Rp48,39 miliar pada kuartal I/2015, melonjak 71,47% dibandingkan dengan laba pada periode sama tahun lalu senilai Rp28,22 miliar.

Lonjakan laba didukung oleh menurunnya biaya operasional secara signifikan, serta pertumbuhan pendapatan dari penjualan yang pada kuartal I/2015 tercatat senilai Rp262,76 miliar, naik 2,15% dibandingkan periode sama tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak Video Pilihan di Bawah Ini :

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

kementerian pertanian benih bisi
Editor : Fatkhul Maskur

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top