Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

INDUSTRI PERUNGGASAN: Awas Ada Bento...

Perusahaan raksasa mempersiapkan sarana produksi budidaya dalam kapasitas dan modal yang luar biasa, sehingga secara bertahap kepemilikan peternakan rakyat mandiri yang bangkrut diambil alih kepemilikannya oleh perusahaan raksasa tersebut. Maka, jika ada berita perusahaan besar meraup untung pada saat peternakan rakyat mandiri terancam mati, berita seperti itu pasi akan membuat banyak peternak dan siapapun tersinggung atau tersentuh hati nuraninya.
Peternakan unggas/disnak.jabarprov.go.id
Peternakan unggas/disnak.jabarprov.go.id

Namaku Bento rumah real estate

Mobilku banyak harta berlimpah
Orang memanggilku bos eksekutive
Tokoh papan atas atas s'galanya asyik . . . . . . . . .
Wajahku ganteng banyak simpanan
Sekali lirik oke sajalah
Bisnisku menjagal jagal apa saja
Yang penting aku senang aku menang
Persetan orang susah karena aku
Yang penting asyik sekali lagi asyik . . . . . . . . .

Khotbah soal moral omong keadilan sarapan pagiku
Aksi tipu-tipu lobbying dan upeti oh . . . jagonya . .
Maling kelas teri bandit kelas coro itukan tong sampah
Siapa yang mau berguru datang padaku
Sebut tiga kali namaku Bento . . . .Bento . . . . Bento . . . . .
Asyik . . . . . . . ! ! ! ! ! ! Asyik . . . . . .

 

Lirik lagu di atas  bukan hendak menggambarkan  Bento atau  o-bent  yang dalam   bahasa Jepang merupakan makanan bekal berupa nasi berikut lauk-pauk dalam kemasan praktis yang bisa dibawa-bawa dan dimakan di tempat lain.

Ini adalah lirik dari lagu Bento, dari album Swami (1989). SWAMI adalah nama sebuah grup band yang berdiri pada 1989 dan beranggotakan Iwan Fals, Sawung Jabo, Naniel, Nanoe, Inisisri, Jockie Suryoprayogo, Toto Tewel, dan disponsori oleh pengusaha Setiawan Djodi. Beberapa lagunya yang sangat fenomenal dimasyarakat a.l.  Bento selain Bongkar.

Bento adalah  tokoh rekaan dan lagu ini  mengisahkan seorang yang tampan, berkuasa nan kaya raya. Namun Bento ternyata licik, dia memanfaatkan 'kekuasaannya' untuk menumpuk kekayaan, dan menipu. Dalam kesehariannya, Bento menutupi keburukannya dengan selalu bicara soal moral dan keadilan.

Jadi Bento diciptakan Iwan dan Naniel tentang seorang pengusaha serakah dan korup. Bisnisnya “menjagal apa [siapa] saja” asal dia senang dan persetan orang susah.  Ketika mengarang Bento, Iwan sempat memperhatikan seorang pengusaha, yang kaya dan kejam, punya rumah real estate. Karakter Bento dibuatnya dari pengusaha ini. “Tapi saya nggak perlu sebut (namanya). Saya nggak kenal pribadi, kenal jarak jauh,” katanya  dalam Ariefmas's Weblog. Bento sendiri artinya goblok dalam dialek Jawa Timuran.  

Dalam kamus Slang Bento sering ditujukan pada hal-hal yang berbau ketidak warasan, perilaku yang dianggap tidak pantas, pemikiran yang bodoh, atau bahkan diucapkan karena jengkel yang berlebihan. (Kamus Slang.com)

'Gambar' dalam lagu ini, tidak hanya berlaku pada  saat  lagu itu diciptakan lalu booming. Sosok-sosok seperti Bento  terjadi   sepanjang masa, di berbagai sektor. Sosok yang culas demi mereguk keuntungan sendiri dengan membiarkan mereka --atau pesaing mereka [meminjam istilah di dunia usaha]--  terhuyung-huyung lalu jatuh dan akhirnya mati.

Mereka tidak peduli dengan yang lain  berteriak rugi atau akan mati.  Meraup untung besar pada saat yang lain  sekarat, tak perlu malu-malu atau takut. Kendati  cara yang ditempuh kotor dengan memainkan harga [predator price].  Yakni menjual harga produk dengan dumping khususnya untuk kelompok sendiri pada saat harga  pasar jauh di bawah HPP akibat mereka banjiri  produk  sendiri.

Cara ini --salah satu targetnya-- untuk meraih angka penjualan terlihat 'hijau' atau 'menggairahkan'  dalam laporan pembukuan. Dengan begitu, kinerja 'Bento' terlihat apik. Bagi perusahaan public atau Terbuka [Tbk], misalnya, berdampak positif. Harga saham mereka  kinclong dan terus meraup untung, yang akhirnya mampu menutupi kerugian dari politik dumping. Bahkan meraup untung. " Persetan orang susah karena aku…" kata Iwan Fals.

HPP atau harga pokok penjualan  istilah yang digunakan pada akuntansi keuangan dan pajak untuk menggambarkan biaya langsung yang timbul dari barang yang diproduksi dan dijual dalam kegiatan bisnis. Ini termasuk biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead dan tidak termasuk periode (operasi) biaya seperti penjualan, iklan atau riset dan pengembangan.  HPP muncul pada laporan laba rugi sebagai komponen utama dari biaya operasi. HPP juga disebut sebagai biaya penjualan.

Kondisi inilah yang saat ini mewarnai industri perunggasan. Industri perunggasan nasional terutama peternakan ayam pedaging yang selama ini berperan sebagai pemasok utama protein hewani yang sangat murah,  mengalami transformasi tatanan porsi usaha. Dari yang sejak lama bisa dinikmati oleh peternak rakyat, belakangan bergeser secara drastis.  "Kini mengarah pada penguasaan bisnis oleh perusahaan raksasa," kata Ketua Umum Perhimpunan Inssan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar) Singgih Januputro.

Ketua Umum Asosiasi Peternak Ayam Pedaging Sumatra Utara (APAPSU) T.Zulkarnain, mengakui para perusahaan besar bermain. "Bergerak tak terkendali. Pasar yang belum siap, juga dimasukkan day old chick ," katanya.

Atau meminjam pesan Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Muladno: "Bisnis perunggasan di Indonesia telah mencapai titik terburuk dalam perjalanannya selama ini, sampai kekompakan para peternak di bawah naungan FMPI terancam bubar. Ini situasi yang mengenaskan di kala Indonesia akan memasuki era Masyarakat  Ekonomi Asean (MEA) akhir Desember 2015. Bukannya kita makin bersatu tetapi  malah terpecah belah."

Kini, perusahaan raksasa mempersiapkan sarana produksi budidaya dalam kapasitas dan modal yang luar biasa, sehingga secara bertahap kepemilikan peternakan rakyat mandiri yang bangkrut diambil alih kepemilikannya oleh perusahaan raksasa tersebut. Maka, jika ada berita perusahaan besar  meraup untung pada saat peternakan rakyat mandiri terancam mati,  berita seperti itu pasi akan membuat banyak peternak dan siapapun tersinggung atau tersentuh hati nuraninya.

Tapi, bagi si Bento? Paling hanya bisa bilang, dengan wajah tersenyum pastinya, "Maaf yah kalau Anda tersinggung …"  atau "Persetan orang susah karena aku. Yang penting asyik sekali lagi asyik .. . Bento…"  

BACA JUGA

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Martin Sihombing
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper