Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekspor Jabar Ditargetkan Menggeliat Semester II/2015

Aktivitas ekspor Jawa Barat ditargetkan kembali menggeliat pada semester II tahun ini setelah sempat melambat pada semester I.
Pelabuhan menjadi pintu utama kegiatan ekspor-impor nasional/Ilustrasi-Bisnis
Pelabuhan menjadi pintu utama kegiatan ekspor-impor nasional/Ilustrasi-Bisnis

Bisnis.com, BANDUNG - Aktivitas ekspor Jawa Barat ditargetkan kembali menggeliat pada semester II tahun ini setelah sempat melambat pada lima bulan pertama 2015.

Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jabar Bismark mengatakan banyak faktor yang menjadi penyebab perlambatan ekspor pada Januari-Mei 2015, salah satunya kondisi ekonomi global yang belum membaik.

"Ini terlihat dampak dari krisis di Eropa, salah satunya terhadap kegiatan ekspor kita," katanya, Selasa (23/6/2015).

Dia menjelaskan perlambatan terjadi akibat penurunan harga komoditas seperti karet yang mengalami tren penurunan harga hingga menyentuh US$3/kg. Adapun, harga karet di tingkat petani berkisar Rp8.000-10.000/kg.

Selain penurunan harga, pelambatan ekspor juga terjadi akibat kebijakan negara-negara maju yang mulai menerapkan proteksi sangat ketat. Hal ini menyulitkan barang dari Indonesia untuk masuk ke pasar di negara tersebut.

Menurutnya, negara maju melakukan proteksi demi melindungi industri di dalam negerinya masing-masing. Mereka khawatir serbuan barang impor akan menghambat pertumbuhan industri lokal.

"Negara maju melakukan proteksi sehingga barang dari Indonesia menjadi sulit untuk masuk ke sana," katannya.

Dia melanjutkan beban para pelaku ekspor semakin bertambah karena pemerintah menaikan bea ekspor. Kebijakan tersebut dianggap kurang mendukung gerak bisnis pelaku ekspor kelas kecil dan menengah yang masih dalam tahap rintisan.

Kegiatan ekspor juga terganggu akibat pergerakan kurs rupiah yang terus melemah terhadap dolar AS. "Saat ini, banyak masalah yang dihadapi pelaku para ekspor," ucapnya.

Meski turun, Bismark optimistis gerak ekspor Jabar di triwulan II, III, dan IV akan kembali meningkat. Hal ini berkaca dari pencapaian ekspor Jabar Januari-November 2014 yang mencapai US$25 miliar atau naik 3,39% dibandingkan dengan periode yang sama 2013.

Pihaknya berharap pemerintah pusat ikut membuka ruang bagi pelaku ekspor, salah satunya dengan membangun hubungan perdagangan langsung dengan negara tertentu. Cara ini dilakukan Malaysia yang melakukan kerja sama dengan Vietnam dan Thailand.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper