Bisnis.com, JAKARTA - Dalam mengatasi keterpurukan daya beli warga pada 2014-2015 ini, PT Sharp Electronics Indonesia (SEID) ternyata sudah melakukan sejumlah antisipasi yakni menambah kuantitas produk umum dan melakukan pull strategy.
Meskipun total penjualan 2014 tak mencapai target 100%, General Manager National and Sales SEID Andry Ady Utomo menyatakan SEID sudah bertransformasi dengan melakukan inovasi pada produk-produk umum di masyarakat.
"Jadi saat 2014 itu pasar jelek, kami hanya luncurkan produk-produk yang low end, yang diincar kelas menengah ke bawah. Dari sisi produk kami juga mengutamakan yang lebih banyak kuantitasnya agar terjangkau masyarakat," ujar Andry di Hotel Westin, Nusa Dua, Bali, Jumat (12/6/2015).
Tak hanya itu, Andry membeberkan ada pula strategi lain yang digunakan yakni mengubah strategi penjualan dari push strategy menjadi pull strategy.
"Jadi dengan pull strategy kami mencoba membantu setiap toko untuk mencairkan stoknya. Kalau stok toko berkurang maka otomatis dia akam order ke kami," tambahnya.
Dia juga mencoba memperkuat image SHARP melalui branding image dan iklan.
SEID menargetkan 2015-2016 bisa mencapai total penjualan 115% dengan rincian penjualan 1,5 juta unit lemari es, 1 juta unit mesin cuci, 1 juta unit AC, dan 1 juta unit LED TV kepada 500 orang dealers di seluruh Indonesia.