Bisnis.com, JAKARTA—Peneliti dan pengusaha disarankan bekerja sama untuk menghasilkan riset berbuah inovasi yang dapat memberikan nilai tambah kekayaan alam yang dimiliki.
Mantan Menteri Koordinator bidang Perekonomian periode 2001-2004 Dorodjatun Kuntjoro-Jakti mengatakan ketertinggalan Indonesia akibat dari ketidakmampuan bangsa Indonesia dalam memanfaatkan wealth (kekayaan) untuk menjadi capital (modal).
Menurutnya, riset-riset yang dilakukan Indonesia baru sebatas konfirmasi mengenai keberadaan kekayaraan alam tersebut.
“Tapi sayangnya risetnya hanya selesai sampai di situ. Tidak ada upaya yang menjembatani temuan mengenai kekayaan yang dimiliki itu untuk dijadikan capital,” katanya lewat keterangan resmi yang diterima Bisnis, Selasa (9/6/2015).
Untuk menggambarkannya, Dorodjatun bertutur tentang pengalamannya sebagai Duta Besar RI untuk Amerika Serikat ketika berkunjung ke peternakan udang milik seorang pengusaha di Hawaii.
Dalam kunjungan tersebut, Dorodjatun menyaksikan produk udang super dengan kualitas tinggi dan bebas virus yang laku di pasaran dengan harga sangat tinggi.
Pengusaha udang tersebut, lanjutnya, menggunakan air laut yang terperangkap dalam bebatuan dari letupan gunung berapi purba sebagai medium ternak udang.
Menurutnya, hal itulah contoh konkret pemanfaatan wealth sebagai capital.