Bisnis.com, JAKARTA—Tren disinflasi ekonomi China berlanjut pada Mei, dan memaksa produsen terus membanting harga.
Badan statistik pemerintah China pada Selasa (9/6/2015) melaporkan inflasi 1,2% year on year pada Mei, atau deflasi 0,2% jika dibandingkan dengan April
Ekonomi China kini telah mencetak deflasi selama 3 bulan berturut-turut setelah deflasi 0,2% MoM pada April dan deflasi 0,5% MoM pada Maret.
Laju disinflasi membuat produsen China terus menekan harga jual produk. Indeks harga produsen China kembali mencetak deflasi 4,6% pada Mei.
Penurunan harga produk pabrik di China sebetulnya telah berlangsung sejak 2012. Namun, pada 2015 deflasi harga produsen terus berada di atas 4%.
Data Mei menjadikan inflasi tahun berjalan China baru mencapai 0,6%, jauh di bawah target inflasi 3% yang ditetapkan pemerintah Negeri Tiongkok.
Capaian inflasi memperkuat indikasi kelesuan ekonomi terbesar kedua dunia tersebut dan membuka peluang stimulus tambahan dari pemerintah maupun bank sentral.
Inflasi Indeks Harga Konsumen (CPI) China (YoY)
Bulan | % |
Mei | 1,2 |
April | 1,5 |
Maret | 1,4 |
Februari | 1,4 |
Januari | 0,8 |
sumber: Bloomberg
Inflasi Indeks Harga Produsen China (YoY)
Bulan | % |
Mei | -4,6 |
April | -4,6 |
Maret | -4,6 |
Februari | -4,8 |
Januari | -4,3 |
sumber: Bloomberg