Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AMAN Dapat Penghargaan di Kanada

Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) menerima Penghargaan The Ostrom Award on Collective Governance of the Commons untuk kategori praktisi.
Bisnis.com,JAKARTA--Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) menerima Penghargaan The Ostrom Award on Collective Governance of the Commons untuk kategori praktisi.
 
Penghargaan ini diberikan oleh Elinor Ostrom Award on Collective Governance of the Commons Council dan diterima oleh Sekretaris Jenderal AMAN Abdon Nababan di Alberta, Kanada, 29 Mei 2015.
 
AMAN dinominasikan oleh Central for International Forestry (CIFOR) atas upaya-upaya yang dilakukan memperjuangkan Hak-Hak Masyarakat Adat.
 
Abdon mengatakan penghargaan ini merupakan persembahan bagi seluruh anggota komunitas AMAN yang telah berjuang di semua tingkatan.
 
Diusir dari wilayah mereka, dikriminalisasi, dipenjara, bahkan dibunuh, demi mempertahankan hak-hak mereka, katanya lewat keterangan resmi yang diterima Bisnis.com, Rabu (3/6/2015).
 
Dia mengatakan perjuangan masyarakat adat menemui jalan terang ketika Mahkamah Konstitusi mengeluarkan Putusan No. 35 yang mengeluarkan hutan adat dari wilayah hutan negara. Peristiwa tersebut menjadi momentum pengembalian hak-hak masyarakat adat.
 
Menurutnya, kini pemerintah telah berganti di bawah presiden yang mempunyai kepedulian dan komitmen besar terhadap hak- hak masyarakat adat. Namun, masih banyak pekerjaan rumah Indonesia dalam memulihkan hak-hak masyarakat adat.
 
Abdon mengatakan perjuangan masyarakat adat untuk memperoleh hak-haknya belum selesai. AMAN mencatat terdapat 25 kasus kriminalisasi masyarakat adat yang telah menjerat 33 orang dengan mengunakan Undang-undang Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan (UU P3H). Ironisnya, UU P3H tersebut dikeluarkan setelah Putusan MK no. 35.
 
Terkait penghargaan yang didapatkan, Abdon menyatakan dirinya terkesan dengan apresiasi yang diberikan oleh Elinor Ostrom Award on Collective Governance of the Commons Council
 
Ternyata di Benua Amerika yang terletak sangat jauh dari Indonesia, ada sosok Elinor Ostrom, seorang Profesor yang juga memperjuangkan hak hak yang sama seperti halnya perjuangan yang dilakukan masyarakat adat di Indonesia. Perjuangan yang berdasarkan hasil pendidikannya yang intensif, berjuang tidak hanya dengan pemikiran namun juga dengan hatinya. Penghargaan ini adalah sebuah motivasi yang akan memacu AMAN untuk terus berjuang untuk mengklaim kembali hak-hak mereka, ujarnya.
 
Elinor Ostrom adalah seorang Akademisi, penerima Hadiah Nobel untuk Bidang Ilmu Ekonomi. Sepanjang karir akademisnya, dia memiliki kontribusi yang luar biasa dalam analisis ekonomi pemerintahan.
 
Karena kontribusinya tersebut, ia mendapat anugerah The 2009 Sveriges Riksbank Prize in Economic Sciences in Memory of Alfred Nobel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ihda Fadila

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper