Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemanfaatan Sumber Daya Air Nasional Belum Capai 50%

Pemerintah menyatakan Indonesia memiliki potensi sumber daya air mencapai 3.900 miliar m3/tahun
Pasokan air bersih./
Pasokan air bersih./

Bisnis.com, JAKARTA- Pemerintah menyatakan Indonesia memiliki potensi sumber daya air mencapai 3.900 miliar m3/tahun.

Akan tetapi, Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) Mudjiadi menyatakan besarnya potensi sumber daya air yang dimiliki itu masih belum dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat. Bahkan, hingga saat ini pemanfaatannya belum mencapai 50% atau setengah dari total potensi sumber daya air tersebut.

"Baru sekitar 25% saja yang sudah dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan seperti irigasi, air baku dan industri," kata Mudjiadi, Jumat (29/5/2015).

Untuk meningkatkan potensi sumber daya air yang ada, imbuhnya, pemerintah berencana untuk melaksanakan program pembangunan dan pengelolaan bendungan secara berkelanjutan.

Namun, untuk melaksanakan program tersebut dibutuhkan banyak ahli-ahli bendungan yang mampu memperbaiki kondisi pengelolaan air dengan baik.

Menurutnya, proses pembangunan dan pengelolaan bendungan harus berprinsip pada konsepsi keamanan bendungan yaitu keamanan struktur, operasi, pemeliharaan dan pemantauan serta kesiapsiagaan tindak darurat.

"Kemananan bendungan menjadi prioritas agar tidak menimbulkan potensi bahaya yang besar di bagian hilirnya," ujarnya.

Berdasarkan penjelasannya, saat ini jumlah bendungan di Indonesia telah mencapai 209 bendungan, dengan volume tampungan waduk total sekitar 14,975 miliar m3.

Pemerintah, lanjutnya dalam 5 tahun kedepan merencanakan akan membangun 49 bendungan guna mempercepat infrastruktur air yang mendukung terwujudnya proses kedaulatan pangan.

Dari total 49 bendungan tersebut, pada tahun ini pemerintah membangun 13 bendungan. Ketiga belas bendungan tersebut antara lain adalah bendungan Raknamo (NTT), Pidekso (Jawa Tengah), Logung (Jawa Tengah), dan Keureuto (Aceh Utara).

Kemudian, bendungan Lolak (Sulawesi Utara), Paseloreng (Sulawesi Selatan), Tanju (NTB), Mila (NTB), Bintang Bano (NTB), Karian (Banten), Tapin (Kalimantan Selatan), Ratiklod (NTT), dan Telagawaja (Bali).

Ketiga belas bendungan yang akan dibangun pemerintah tahun ini ditaksir membutuhkan biaya kontruksi sebesar Rp11,87 triliun. Daya tampung yang dapat dihasilkan dari ketiga belas bendungan tersebut diperkirakan mencapai 910,05 juta m3 dan mampu mendukung pengairan jaringan irigasi seluas 64.971 hektar.

Selain itu, ketigabelas bendungan tersebut juga memiliki manfaat reduksi banjir ketigabelas bendungan ini diperkirakan mencapai 7.712 m3 per detik, dengan supali air baku mencapai 13,73 m3 per detik. Potensi listrik seluruhnya mencapai 28,43 MW.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper