Bisnis.com, JAKARTA--Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) akan melakukan pemancangan tiang perdana program sejuta rumah di Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Jumat (29/5/2015).
Dirjen Penyediaan Perumahan Kementerian PU-Pera Syarif Burhanuddin menuturkan pihaknya akan mulai membangun 120 unit hunian di NTB, tepatnya di Pulau Sumbawa.
“Ada sekitar 120 unit hunian yang akan dibangun di Pulau Sumbawa dengan dana APBN. Kementerian PU-Pera merencanakan pembangunan 98.020 unit rumah tahun ini secara mandiri (menggunakan APBN) yang diberikan kepada kontraktor,” terangnya saat dihubungi Bisnis, Kamis (28/5/2015).
Syarif pun menyampaikan total hunian yang akan dibangun di NTB dalam program sejuta rumah berjumlah 11.233 unit yang terdiri dari rumah tapak, rumah susun, dan rumah khusus.
“Rumah khusus disediakan sendiri untuk nelayan di wilayah Lombok Timur. Ada juga rumah swadaya sejumlah 3.400 unit, yang merupakan kerjasama antara pemerintah dengan masyarakat,” tuturnya.
Sementara itu, Sekretaris Tim Program Sejuta Rumah Kuwardono menuturkan 98.020 unit hunian yang dibangun Kementerian PU-Pera di seluruh tanah air terdiri dari 70.000 unit rumah swadaya, 20.500 unit rusunawa, dan 7.800 unit rumah khusus. Rumah khusus diperuntukkan bagi buruh, nelayan, penjaga perbatasan, dan elemen MBR lainnya.
Pemerintah pusat memberikan bangunannya secara gratis dan Pemda yang kemudian mengatur pengelolaan hunian dalam bentuk Perda. Termasuk di dalamnya aturan mengenai besaran iuran retibusi sewa.
“Yang masih perlu diluruskan ialah Pemda yang menyediakan lahan hunian dan mengatur pengelolaan nantinya, kemudian Pemerintah Pusat yang menyediakan bangunannya. Tetap ada kerjasama antara pusat dan daerah,” katanya.
Retribusi sewa nantinya tidak boleh melebihi biaya operasional. Kalaupun ada keuntungan, maka laba tersebut dikembalikan kepada negara. Menurut Kuswardono biaya operasional 100 unit rusunawa mencapai Rp15 juta - Rp18 juta per bulan.