Bisnis.com, SEMARANG—PT Pertamina memberikan sanksi tegas kepada 22 agen LPG 3 kg di wilayah Jawa Tengah dan DIY yang diduga menjual tabung melon di atas harga eceran tertinggi (HET) Rp15.500.
Selain penindakan terhadap agen nakal, Pertamina juga memberikan sanksi berupa Pemutusan Hubungan Usaha (PHU) kepada 10 pangkalan di wilayah ini.
Manajer Domestic Gas Region IV Jateng dan DIY Y Hardjono mengatakan pelanggaran yang dilakukan agen yakni menaikkan harga di tas harga HET. Adapun pangkalan yang melanggar dengan melakukan pengoplosan LPG 3 kg ke LPG 12 kg.
Dia menegaskan sanksi itu diberikan Pertamina kepada agen dan pangkalan setelah mendapat peringatan sebelumnya. Pelanggaran itu ditemukan dalam inspeksi mendadak yang dilakukan periode Januari-15 Mei 2015.
“Ada juga pangkalan yang sengaja mobile atau berjualan keliling, menjual di luar wilayah dan pelanggaran lainnya,” terangnya di Semarang, Kamis (28/5/2015).
Data Pertamina menyebutkan pangkalan di Jateng dan DIY sebanyak 31.000-an dengan jumlah 390-an agen. Adapun jumlah pangkalan di Semarang 3.700-an dengan agen berjumlah 54.
Dari angka tersebut, Hardjono menerangkan pangkalan di wilayahnya lebih besar dibandingkan dengan region lain, misalnya Region Jakarta yang meliputi DKI, Jawa Barat dan Banten. Padahal, kepadatan penduduk lebih banyak di region tersebut.
“Kuota agen ke pangkalan sesuai dengan kontrak,” terangnya.
Menjelang persiapan Ramadan dan Lebaran, katanya, Pertamina menyiapkan kuota tambahan tabung gas sebanyak 12% dari total realisasi penjualan LPG 3 kg bersubsidi diangka 19.978.117.
Kuota tambahan dilakukan, ujarnya, mengingat kebutuhan masyarakat untuk penggunaan Elpiji 3 kg pasti melonjak. Kendati ada penambahan kuota, Hardjono mengatakan operasi pasar tetap akan dilakukan sampai puncak Lebaran.
“Kami tetap gelar operasi pasar jika ada kelangkaan Elpiji 3 kg, ya enggak ada batasan waktu, sampai pasar jenuh,” terangnya.
Operasi pasar mencatatkan angka penjualan sebanyak 92.963 tabung yang tersebar di 22 titik dari tingkat kelurahan hingga kecamatan.
General Manager PT Pertamina MOR IV Jateng dan DIY Kusnendar menambahkan operasi pasar dilakukan selama dua pekan pada bulan ini.
Di tingkat kelurahan, penjualan tabung LPG yang diperuntukkan bagi masyarakat kurang mampu ini berkisar 14-107 tabung.
Penjualan tabung LPG 3 kg di tingkat kecamatan menembus angka 560 buah.
“Kami menggelar operasi pasar seiring dengan maraknya informasi kelangkaan LPG 3 kg di wilayah ini,” terangnya.
Menurutnya, Pertamina sangat serius dalam melakukan pengawasan dan langkah-langkah antisipasi untuk mengatasi serta memberikan kenyamanan pada masyarakat dengan melakukan kegiatan operasi pasar (OP).
Kegiatan tersebut, katanya, dalam rangka normalisasi harga jual sampai tingkat pengecer. Dalam pelaksanaannya, perseroan juga bekerjasama dengan pemerintah daerah melalui dinas terkait baik Dinas Perindustrian dan Perdagangan dan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) serta Hismawa Migas.
“Mereka kami libatkan untuk melakukan pengawasan,” terangnya.