Bisnis.com, PELALAWAN-Menteri Perindustrian (menperin) Saleh Husin meresmikan pemancangan tiang pertama pembangunan paper machine II milik PT Riau Andalan Pulp & Paper (RAPP) di Pangkalan Kerinci, Pekanbaru, Riau.
Pembangunan pabrik kertas dengan merek Paper One ini merupakan pabrik ketiga setelah paper machine 1 dan paper machine 2 yang telah beroperasi sejak 1998.
Saleh menyebutkan investasi yang dikeluarkan RAPP yang merupakan kelompok usaha APRIL sebesar Rp 4 triliun dan mampu memproduksi kertas dengan kecepatan 1,4 kilometer per menit.
"Saya apresiasi bagi perusahaan yang telah memberikan multiplier efek yang luas dengan berkontribusi menciptakan lapangan kerja pada lebih dari 5.000 orang. Diharapkan dengan pembangunan ini ada penambahan kapasitas sebesar 250 ribu ton per tahun berupa high grade digital paper," ujarnya.
Saat ini, lanjutnya, kebutuhan kertas dunia sekitar 394 juta ton. Jumlah ini akan meningkat menjadi 490 juta ton pada 2020. Peluang pasar industri kertas dan percetakan di Indonesia, menurutnya, terbuka untuk ditingkatkan dengan pertimbangan konsumsi kertas per kapita di Indonesia yang masih rendah yakni sekitar 32,6 kilogram.
Sementara itu, Managing Director APRIL Group Indonesia Operation Tony Wenas mengatakan pembangunan ini untuk mengantisipasi kebutuhan akan produk kertas berkualitas tinggi yang semakin meningkat.
"Kami mengantisipasi peningkatan kebutuhan high grade digital paper ini dengan membangun paper machine III yang memiliki kapasitas terpasang 250.000 ton per tahun," katanya kepada Bisnis, Jumat (22/5).
Tony mengatakan saat ini permintaan produk kertas berkualitas tinggi terus meningkat, seiring dengan berkembangnya teknologi digital.
Untuk itu dibutuhkan produk berkualitas yang mampu menjawab kebutuhan itu, dengan membangun paper machine baru dan melengkapi fasilitas paper machine I dan II yang telah ada sejak 1993 silam.
Dengan adanya tambahan instalasi pengolahan ini, APRIL Group Indonesia Operation memiliki kapasitas produksi 2,8 juta ton pulp dan 1,07 juta ton kertas per tahunnya, dimana sebelum investasi terbaru ini kapasitas produksi kertas hanya sebanyak 820.000 ton per tahun.
"Dengan peningkatan kapasitas produksi kertas ini, kami optimistis untuk meningkatkan target tujuan ekspor yang selama ini telah berjalan," kata Toni.