Bisnis.com, JAKARTA - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) siap memasok 20% dari kebutuhan kakao nasional atau sekitar 200.000 per ton sepanjang tahun ini.
Ketua Badan Otonom Bidang Bisnis, Investasi dan UKM Badan Pengurus Pusat (BPP) Hipmi Hardini Puspasari mengatakan kemampuan tersebut sejalan dengan langkah yang telah dilakukan pemerintah sekaligus juga menjadi program unggulan badan.
Pertama, melalui gerakan nasional peningkatan produksi dan mutu kakao (Gernas Kakao) sehingga bisa mencapai 1 juta ton pada 2015-2016 dan menempatkan Indonesia sebagai negara produsen kakao terbesar ketiga di dunia.
Kedua, peningkatan luas lahan tanaman kakao yang terus ditambah, yang berdampak signifikan terhadap kapasitas produksi Kakao. Saat ini luas lahan tanaman Kakao di Indonesia mencapai1.732.641 hektare (ha).
“Kami berharap, pemerintah bisa mendukung ketersediaan lahan bagi tanaman Kakao yang digarap oleh anggota HIPMI. Target kami, hingga akhir tahun ini luas lahannya bisa mencapai sekitar 2 juta ha 200.000 ton per tahun sangat optimistis tercapai,” jelas Hardin daklam keterangan tertulis, Selasa (19/5/2015).
Pihaknya juga akan terus berupaya meningkatkan daya saing Kakao milik anggota HIPMI untuk bisa menjawab kebutuhan nasional, sekaligus kebutuhan dunia. Langkah intensifikasi dan ekstensifikasi tanaman Kakao akan ditingkatkan dengan metode pengembangan terbaik dan mengoptimalkan peran petani di lapangan.
Pasalnya, jika anggotanya dapat memproduksi 200.000 ton, artinya dapat berkontribusi 30%-40% terhadap pasokan dunia dan akan meningkatkan kesejahteraan petani.
“Kontribusi Hipmi bagi perekonomian nasional secara signifikan terwujud. Karena itu, kami juga berharap keberpihakan pemerintah yang mendukung usaha produksi Kakao Hipmi," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
