Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertamina-Adaro Teken Kerja Sama Jual Beli BBM

PT Pertamina dan PT Adaro Energy Tbk menandatangani kerja sama jual beli bahan bakar minyak dan pemanfaatan fasilitas penyimpanan BBM dengan nilai kontrak Rp7 triliun per tahun.
/Ilustrasi
/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA--PT Pertamina dan PT Adaro Energy Tbk menandatangani kerja sama jual beli bahan bakar minyak dan pemanfaatan fasilitas penyimpanan BBM dengan nilai kontrak Rp7 triliun per tahun.

Direktur Pertamina Dwi Soetjipto mengatakan kerja sama tersebut akan dimulai pada Juli 2015. Kerja sama berdurasi 10 tahun. Pertamina akan menjual BBM kepada perusahaan tambang tersebut sebesar 550.000 kiloliter per tahun. Volume kerja sama bisa meningkat hingga 800.000 kiloliter.

Dia menjelaskan suplai BBM tersebut bisa berasal dari impor maupun kilang Balikpapan di Kalimantan Timur yang berlokasi dekat dengan fasilitas penyimpanan BBM milik Adaro. Kondisi saat ini sekitar 45% hingga 50% konsumsi BBM nasional dipenuhi dari impor.

Selain itu, kerja sama juga berupa pemanfaatan fasilitas penyimpanan BBM yang dimiliki Adaro berkapasitas 72.000 kiloliter. "Kerja sama tersebut bernilai kontrak Rp7 triliun per tahun," katanya dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (13/5).

Menurutnya, pemanfaatan storage yang dimiliki Adaro akan menggantikan keberadaan fasilitas penyimpanan terapung (floating storage) yang selama ini digunakan untuk menyuplai BBM di wilayah Indonesia Timur. Pemanfatan storage Adaro akan memberikan penghematan kepada Pertamina karena tidak harus mengeluarkan dana investasi pengembangan fasilitas terapung.

Di luar Adaro, tambahnya, perusahaan pelat merah tersebut tengah menjajaki potensi kerja sama pemanfaatan storage yang dimiliki badan usaha milik negara (BUMN) maupun perusahaan swasta. Salah satu yang dijajaki penyimpanan BBM yang dimiliki PT Perusahaan Listrik Negara (Persero).

PLN memiliki beberapa storage yang tidak terpakai akibat konversi bahan bakar pembangkit dari BBM ke batu bara dan sumber energi lain. Perusahaan migas tersebut juga menjajaki pemanfaatan storage yang dimiliki PT Karatau Steel Tbk.

"Lalu pemanfaatan storage Chevron Pacific Indonesia," ujarnya.

Sementara itu, Direktur Utama Adaro Energy Garibaldi Thohir mengatakan kerja sama yang dijalin mendatangkan keuntungan bagi dua belah pihak karena  Adaro membutuhkan keamanan pasokan bahan bakar sementara Pertamina membutuhkan pasar yang membeli BBM.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Fauzul Muna

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper