Bisnis.com, JAKARTA - Pembangunan proyek jalan tol yang tidak layak secara finansial menjadi salah satu tantangan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) guna merealisasikan target 1.000 km selama 5 tahun ke depan.
"Tantangan kami lainnya selaian pembebasan lahan ialah jalan tol yang dari sisi finansial tidak menguntungkan, terutama yang di luar Jawa, seperti Tol Sumatra," kata Kepala BPJT Achmad Gani Ghazaly kepada Bisnis, yang ditulis Senin (11/5/2015).
Dia menyampaikan meskipun penggarapan tol tersebut sudah diserahkan kepada PT Hutama Karya dengan penyertaan modal negara (PMN), namun BUMN Karya tersebut diharapkan mampu mencari pembiayaan untuk keberlangsungan proyek tersebut.
"Mereka tidak bisa hanya andalkan PMN, harus cari create pembiayaan daari sektor lain," jelasnya.
Oleh karena itu, Gani berharap BUMN yang ditugaskan untuk menggarap proyek tak layak finansial tersebut dapat mendapatkan pembiayaan yang murah, baik dari dalam negeri atau pun luar negeri.
Pada akhir bulan lalu, Presiden Joko Widodo melaksanakan groundbreaking jalan tol Trans Sumatera ruas Bakauheni-Terbanggi Besar dan Palembang-Indralaya, sebagai tahap awal pembangunan proyek tol Trans-Suamtara sepanjang 2.048 km.
Target Jalan Tol 1.000 km, Ruas Tak Layak Finansial Jadi Tantangan BPJT
Pembangunan proyek jalan tol yang tidak layak secara finansial menjadi salah satu tantangan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) guna merealisasikan target 1.000 km selama 5 tahun ke depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Dimas Novita Sari
Editor : Gita Arwana Cakti
Topik
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

25 menit yang lalu
Investor Asing Borong SBN, Incar Imbal Hasil Tebal di Asia
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
Terpopuler
# Hot Topic
Rekomendasi Kami
Foto
