Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia menyatakan porsi tabungan terhadap pendapatan atau savings to income ratio pada bulan April 2015 tidak mengalami perubahan dari bulan sebelumnya, yakni tetap sebesar 19,9%.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Tirta Segara mengatakan perubahan terjadi pada porsi pendapatan responden yang digunakan untuk konsumsi atau average propensity to consume ratio, yang tercatat turun sebesar 1,0% menjadi 65,6%.
"Porsi pembayaran cicilan pinjaman terhadap pendapatan atau debt to income ratio meningkat sebesar 1,0% dari bulan sebelumnya menjadi 14,5%," ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (6/5/2015).
Menurut tingkat pengeluaran, lanjutnya, penurunan average propensity to consume ratio terbesar terjadi pada kelompok responden dengan tingkat pengeluaran lebih dari Rp5 juta per bulan.
"Sejalan dengan hal tersebut, peningkatan debt to income ratio tertinggi juga terjadi pada responden dengan tingkat pengeluaran lebih dari Rp5 juta per bulan," kata Tirta.
Sementara itu untuk kondisi pada 6 bulan mendatang, respondenmemperkirakan peningkatan jumlah tabungan tidak akan setinggi bulan sebelumnya.
Hal ini terindikasi dari indeks perkiraan jumlah tabungan enam bulan mendatang yakni Oktober 2015 sebesar 127,5, turun 9,4 poin dari bulan sebelumnya.
"Sejalan dengan hal tersebut, perkembangan pinjaman pada 6 bulan mendatang juga diperkirakan menurun. Kondisi tersebut terindikasi dari indeks perkiraan posisi pinjaman 6 bulan mendatang sebesar 154,6, turun 0,9 poin dari bulan sebelumnya" tutur Tirta.