Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

APKI: Industri Kertas Nasional Bisa Tetap Tumbuh

Asosiasi Pengusaha Kertas Indonesia (APKI) industri kertas nasional bisa tetap tumbuh mengingat permintaan di pasar internasional tetap tinggi asalakan didukung dengan regulasi yang tepat.
Ilustrasi/bisnis.com
Ilustrasi/bisnis.com

Bisnis.com, PEKANBARU-- Asosiasi Pengusaha Kertas Indonesia (APKI) industri kertas nasional bisa tetap tumbuh mengingat permintaan di pasar internasional tetap tinggi asalakan didukung dengan regulasi yang tepat.

Wakil Ketua Umum APKI Rusli Tan mengemukakan salah sat dukungan kebijakan yang diperlukan diantaranya counter puchase antar negara dan Usance LC (letter of credit).

“Angka pertumbuhan lebih tinggi ini bisa tercapai jika pemerintah serius membantu pengusaha untuk mengekspor kertas,” ujar Rusli dalam keterngan tertulis yang diterima Bisnis.com (07/5).

 Menurut Rusli, saat ini tidak banyak negara yang memiliki kemampuan dan potensi untuk mengembangkan industri pulp dan kertas. Selain Indonesia, hanya ada beberapa Negara di  Amerika Latin yang menjadi kompetitor. Bahkan Negara-negara di Eropa yang telah lama berkecimpung di industri ini, telah berada sudah pada titik tertentu sehingga tidak mampu mengembangkan industrinya.

“Ini kesempatan bagi Indonesia untuk menggarap pasar internasional,” ujarnya.

Sementara itu, Presiden Direktur PT Riau Andalan Kertas dari APRIL Group Kusnan Rahmin mengemukakan pemerintah sangat tepat dengan menetapkan  pulp dan kertas sebagai salah satu industri andalan. 

Menurut Kusnan, untuk mengantisipasi naiknya permintaan ekspor kertas dan pulp tersebut, perlu diperkuat jejaring regional dengan negara lain yang memiliki industri sejenis dan para  importir. “Jika ini bisa diantisipasi, industri  pulp dan kertas Indonesia mampu bertumbuh di atas 5% setiap tahun,” kata Kusnan.

Menurutnya, produk kertas Indonesia seperti PaperOne telah diekspor ke 75 negara dengan fokus pasar ke Asia, Pasifik, Australia dan Tiongkok.  Tahun ini, PaperOne menargetkan ekspor ke 85 negara termasuk memperkuat pasar ekspor ke Uni Eropa.   

“PaperOne telah menjadi pionir teknologi Nano. Teknologi tersebut mampu menjaga tinta di permukaan kertas, sehingga bisa menghasilkan produk cetakan dengan tampilan berbagai warna yang lebih jelas,” ungkap Kusnan.

Data Kementerian Perindustrian menyebutkan, kebutuhan kertas di kancah dunia saat ini diperkirakan 394 juta ton dan jumlah tersebut diyakini akan tumbuh sebesar 24,4% atau menjadi 490 juta ton pada tahun 2020.

Adapun konsumsi kertas di dunia diperkirakan akan tumbuh rata-rata sebesar 2,1% per tahun, sementara untuk pasar di negara-negara berkembang naik sebesar 4,1% per tahun dan negara maju sebesar 0,5%.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper