Bisnis.com, JAKARTA - McDonalds, raksasa makanan cepat saji Amerika Serikat yang kini menghadapi persaingan ketat termasuk dari Burger King, akan melakukan perubahan besar bisnisnya setelah mengakui kinerja yang buruk.
Pimpinan eksekutif McDonalds, Steve Easterbrook memberi indikasi bahwa McDonalds akan memiliki lebih sedikit restoran dan memberikan lebih banyak sistem waralaba. Mereka juga mengakui gagal dalam mengikuti perubahan selera konsumen.
Jaringan McDonalds memiliki 36.000 restoran di seluruh dunia namun penjualannya menurun pesat dalam waktu beberapa tahun belakangan.
Terkait kondisi itu, Easterbrook berjanji untuk melakukan penghematan US$300 juta per tahun sebagaimana dikutip BBC.co.uk, Selasa (5/5/2015).
Easterbrook mulai memimpin perusahaan senilai US$93 miliar ini pada bulan Maret dengan tujuan memulihkan kembali keuntungannya. McDonalds sendiri kini menghadapi persaingan yang semakin ketat selain dari Burger King, juga dari Chipotle Mexican Grill dan Shake Shack.
Easterbrook juga berjanji untuk melakukan penghematan US$300 juta per tahun hingga tahun 2017, namun tampaknya para investor masih menantikan upaya ini.
Sebagai perbandingan, Burger King sudah lebih dulu menempuh penghematan dengan memotong biaya operasi sampai 70% sepanjang tahun 2011-2013.