Bisnis.com, JAKARTA--Presiden Joko Widodo memberikan waktu selama 2,5 tahun kepada pengelola ruas tol Solo-Ngawi dan Ngawi-Kertosono untuk melakukan proses konstruksi.
Hal tersebut disampaikan Presiden Jokowi ketika menghadiri acara pencanangan pembangunan (groundbreaking) ruas tol Solo-Ngawi-Kertosono di Ngawi, Jawa Timur, Kamis (30/4/2015).
"Kalau kerja itu ada targetnya. Untuk pengerjaan ruas tol Solo-Ngawi dan Ngawi-Kertosoni ini saya beri target selambat-lambatnya harus selesai dalam waktu 2,5 tahun," kata Jokowi.
Menurutnya, upaya percepatan ini diperlukan agar seluruh ruas tol Trans Jawa bisa segera dioperasikan pada tahun 2018 mendatang.
Selain itu, percepatan pembangunan jalan tol ini juga dilakukan untuk memenuhi target pembangunan jalan tol sepanjang 1.000 km hingga tahun 2019 mendatang.
Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Jawa Timur Soekarwo menyampaikan apresiasi kepada pemerintah yang telah berupaya untuk mempercepat proses pembangunan jaringan jalan tol Trans Jawa yang total panjangnya mencapai 615 km.
"Dari total panjang tersebut, saat ini yang beroperasi baru sekitar 522," ujarnya.
Kedua ruas tol ini memiliki total panjang 176,7 km, dengan masing-masing panjang ruas tol Solo-Ngawi 90,10 km dan ruas Ngawi-Kertosono 87,02 km.
Gabungan perusahaan PT Jasa Marga dan PT Waskita Karya telah mengambil alih kepemilikan saham PT Thiess Contractor Indonesia (TCI) pada dua ruas tersebut.
Komposisi saham yang dimiliki Jasa Marga pada kedua ruas tersebut sebesar 60%, sedangkan 40% sisanya dimiliki oleh Waskita.
Adapun, badan usaha jalan tol (BUJT) yang nantinya akan mengelola ruas tol Solo-Ngawi ialah PT Solo Ngawi Jaya (SNJ) dan untuk ruas Ngawi-Kertosono pengelolaannya akan diberikan kepada PT Ngawi Kertosono Jaya (NKJ).