Bisnis.com, BATAM -- Ciputra Group melalui Citraland Megah Batam membidik marketing sales sebesar Rp1,5 triliun dari penjualan sektor residensial dalam 5 - 6 tahun ke depan.
Citraland Megah Batam merupakan kawasan terpadu dengan lahan seluas 18 hektar yang terdiri dari perumahan, apartemen, kondotel, tower perkantoran, hotel bujet , dan commercial shop house.
General Manager Region I Ciputra Andreas Raditya Wicaksono menuturkan perumahan memiliki empat varian dan berada di lahan seluas 12 hektar. Varian hunian yang menyasar segmen atas tersebut ialah landed house, landed village, town house, dan double decker.
“Landed House bertajuk Royal Hills sudah diluncurkan pada akhir 2013 dengan harga mulai dari Rp2,5 miliar. Dari 74 unit yang ditawarkan, 62 unit sudah terserap pasar,” tuturnya pada acara temu media, Sabtu (25/4/2015).
Komposisi pembeli 70% berasal dari tanah air, seperti Batam, Jakarta, dan Surabaya. Sedangkan asing 30% yang didominasi oleh Singapura. Pembeli asing lainnya berasal dari Malaysia, Korea, dan Perancis. Konsumen dari negara berlambang Merlion, sambung Raditya, tertarik membeli karena pengusaha Singapura memiliki 60% kawasan industri di Batam.
Selama ini, mereka biasa menggunakan hotel sebagai tempat tinggal sementara. Perihal potensi sewa, menurutnya satu unit Royal Hills dibanderol sekitar Rp150juta per tahun atau 5% - 7% dari harga jual.
“Untuk transaksi sewa biasanya menggunakan satuan dolar Singapura. Harga per unit kini mulai dari Rp3 miliar,” ujarnya. Perusahaan menargetkan serah terima dilakukan sekitar Juni - Juli 2015.
Pada periode yang sama, CitraLand Megah Batam menawarkan 7 unit landed village dari total 30 unit yang ada dengan harga mulai dari Rp6 miliar. Kemudian, perusahaan berturut-turut akan memasarkan 120 unit townhouse dan 35 unit double decker. Masing-masing dibanderol Rp4 miliar dan Rp10 miliar.