Bisnis.com, KOTAWARINGIN BARAT--AirAsia Indonesia memastikan dari seluruh korban jiwa tragedi jatuhnya pesawat dengab nomor penerbangan QZ 8501 telah memperoleh asuransi.
Pemberian asuransi secara penuh sudah diterima oleh 11 keluarga korban yakni masing-masing sebesar Rp1,25 miliar.
Sementara, sisanya baru mendapatkan asuransi sebesar Rp300 juga. Presiden Direktur AirAsia Indonesia Sunu Widyatmoko mengatakan hambatan terbesar dalam pencairan asuransi tersebut adalah pembuatan akta kematian korban.
"Sebagian besar sudah, untuk awal sudah 96 penumpang, yang penuh 11 orang. Memang ada sebagian yang belum karena terkendala akte kematian," ucapnya, di Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, Rabu (15/4/2015).
Pembahasan soal asuransi ini terus dibahas dengan otoritas terkait seperti Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Luar Negeri.
Seperti yang diketahui, tim SAR berhasil menemukan 106 korban meninggal jatuhnya pesawat milik AirAsia di Selat Karimata, namun baru ada 99 korban yang dapat teridentifikasi.
Hari ini (15/4/2015), Kotawaringin Barat diramaikan dengan acara penghargaan kepada seluruh pihak terkait pada masa operasi SAR yang berjalan selama dua setengah bulan.
Selain memberikan penghargaan berupa piagam dan cinderamata, Sunu juga menyerahkan bantuan uang kepada tiga nelayan yang dianggap telah berjasa dalam menemukan letak jatuhnya AirAsia QZ 8501.
"Kami ingin menberikan cinderamata sebagai bentuk apresiasi penghargaan yang mungkin tidak sebanding denga misi kemanusiaan yang telah dijalankan," katanya.