Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jonan Buka Rakornis DJ KA dan PT KAI

Menteri Perhubungan membuka Rapat Koordinasi Teknis Ditjen Perkeretaapian Perhubungan bersama PT KAI untuk membahas soal teknis dari aturan PP No. 11/2015 tentang tentang Jenis dan Tarif atas Jenis PNBP yang Berlaku di Kementerian Perhubungan dan PP No. 27/2014 tentang pengelolaan barang milik negara/daerah.
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan/Antara
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan/Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Perhubungan Ignasius Jonan membuka Rapat Koordinasi Teknis Direktorat Jenderal Perkeretaapian Perhubungan bersama PT Kereta Api Indonesia untuk membahas soal teknis dari aturan PP No. 11/2015 tentang tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang Berlaku Pada Kementerian Perhubungan dan PP No. 27/2014 tentang pengelolaan barang milik negara/daerah.

Dalam pidatonya, Jonan mengatakan pemberlakuan pelaksanaan biaya penggunaan prasarana perkeretaapian/track accsess charge (TAC) yang dibayarkan oleh PT KAI tidak akan memengaruhi tarif KA. Hal tersebut dikarenakan sebenarnya setiap penumpang telah membayarkannya.

Ya untuk menambah pemasukan kas negara saja dan mengatur biar tidak ada yang tidak bayar lagi seperti tahun-tahun sebelumnya,” jelasnya sesaat setelah membuka Rakornis di Bandung, Rabu (15/4/2015).

Dia memamparkan tidak terlalu senang dengan target Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Kemenhub hanya diangka Rp3,2triliun. Padahal sebenarnya bisa mencapai sekitar Rp6triliun-Rp8triliun.

Selain itu, dia menyampaikan Public Service Obligation (PSO) untuk PT KAI bisa naik hingga Rp500miliar-Rp600miliar. Untuk itu, dirinya ingin PT KAI bisa memanfaatkan dengan sebaik-baiknya.

“Lihat KA yang jalurnya dipadati jadi bisa diberikan pso kesitu. Itu diprioritaskan dulu, kalau sudah baru sisainya ke yang jarak jauh,” ungkapnya. []


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Atiqa Hanum
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper