Bisnis.com, BANDUNG - Untuk menopang pasokan bawang merah di masa-masa defisit produksi, pemerintah mendorong pengembangan bawang merah jenis trisula dan sembrani yang dapat ditanam di rawa-rawa.
Kapuslit Hortikultura Badan Pengembangan dan Penelitian Kementerian Pertanian M Prama Yufdi menyampaikan saat ini penelitian diorientasikan pada inovasi pengembangan kawasan hortikultura, seperti menyasar rawa sebagai tempat tanam.
"Bulan-bulan defisit itu biasanya Februari-Maret, impor kita saat itu mencapai 75.000 ton. Kita coba pendekatan ini, untuk produksi 7,5 juta ton kita butuh 10.000 hektare," jelas Prama di Bandung, Selasa (14/4/2015).
Dia menuturkan saat ini sejumlah wilayah telah menjadi sasaran pengembangan bawang merah trisula dan sembrani ini yaitu Kalimantan Tengah, Bima, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jawa Tengah, dan Bali.
Selain itu, Prama mengungkapkan Badan Litbang Kementan tengah mengembangkan produksi bawang jenis agrihort 1 dan 2 yang dapat kembangbiakkan lewat biji.