Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RI Bujuk Norwegia Investasi Energi, Maritim, & Perikanan

Pemerintah Indonesia menawarkan sejumlah sektor investasi kepada pengusaha Norwegia. Utamanya, sektor energi terbarukan, maritim, serta kelautan dan budidaya perikanan.
Presiden Jokowi menyambut PM Kerajaan Norwegia Erna Solberg, di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (14/4/2015)./JIBI-Akhirul Anwar
Presiden Jokowi menyambut PM Kerajaan Norwegia Erna Solberg, di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (14/4/2015)./JIBI-Akhirul Anwar

Bisnis.com, JAKARTA--Pemerintah Indonesia menawarkan sejumlah sektor investasi kepada pengusaha Norwegia. Utamanya, sektor energi terbarukan, maritim, serta kelautan dan budidaya perikanan.

Ketua Badan Koordinator Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani menuturkan saat ini penanaman modal asing (PMA) dari Norwegia masih relatif kecil.

Pada 2013, investasinya mencapai US$14,7 juta yang mencakup 4 proyek. Adapun pada 2014, jumlah dan nilai proyeknya menyusut menjadi hanya ratusan ribu dolar.

"Kita mendorong investasi yang terkait dengan maritim, kelautan dan budidaya perikanan, kemudian energi terbarukan," tuturnya di Kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (14/4).

‎Franky memproyeksi investasi Norwegia akan lebih banyak mengalir untuk sektor energi terbarukan. Pasalnya, lebih dari 30% investasinya di Indonesia digulirkan untuk pembangunan pembangkit listrik tenaga mikrohidro.

"Investasinya tidak terlalu besar, tetapi bagi kita bahwa Norwegia termasuk negara yang memberikan kontribusi terhadap investasi untuk energi terbarukan. Karena size dari total investasinya, sekitar 30% lebih itu di bidang energi terbarukan," imbuh Franky.

Dalam kunjungan kenegaraan ke Indonesia, Perdana Menteri Norwegia Erna Solberg memboyong sejumlah pelaku usaha potensial dari negara di Benua Biru itu. Sayangnya, menurut Franky, belum ada PMA baru yang akan mengalir dari Norwegia dalam waktu dekat.

"Dalam waktu dekat tidak. Tapi kita mendorong supaya terjadi peningkatan investasi sesuai sektor yang terkait concern pemerintah, kerjaama lingkungan hidup, maritim. Kalau investasi tetap porsi mereka yang ditingkatkan," pungkasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ana Noviani
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper