Bisnis.com, JAKARTA- Toko buku bekas masih eksis di tengah era sosial media. Terbukti peminatnya masih bertahan untuk memburu buku-buku itu. Di sisi lain, peminat buku bekas ternyata tak sebanding dengan peminat komik bekas (27/03/2015).
Tikno, penjaga toko majalah dan buku bekas di Cabunara, Mal Blok M menyatakan buku-buku yang dijual paling banyak adalah komik. Senada dengan Tikno, penjaga lainnya, Agus, juga mengaku Cabunara lebih banyak menjual komik bekas dan novel bekas. Tak heran jika pengunjung Cabunara yang berlokasi di kios samping terminal Blok M ini ramai didatangi oleh anak-anak dan remaja.
"Rata-rata yang datang memang anak-anak yang hobi membeli komik. Tetapi ada juga yang datang ibu-ibu, dan bapak-bapak," tutur Agus kepada Bisnis.com.
Agus menjelaskan dia mencari buku dan komik tersebut dari banyak orang juga kolektor. Ia pun mengaku sangat sulit untuk memburu komik bekas yang klasik. Umumnya penjual komik itu adalah para kolektor yang juga hanya akan menjual komiknya dengan harga tinggi. Agus menilai nyaris tidak mungkin komik-komik langka itu dijual oleh kolektor.
"Kalau buku atau komiknya cukup langka ya harganya mahal. Rata-rata komik langka itu komik zaman dulu, komik-komik wayang dari Indonesia," jelas Agus.
Era multimedia juga turut membuat kewalahan Agus dan Tikno. Pasalnya, kian marak pula penjualan buku bekas melalui internet dengan harga yang tinggi. Agus pun mengeluhkan kondisi itu sebagai penyebab menurunnya pengunjung ke Cabunara. Hal ini mengingat lokasi Cabunara yang sederhana namun kerap tercemar dengan polusi kendaraan bus dari Terminal Blok M.
"Ya disini perawatannya sulit maklum kami hanya punya kios, dan posisinya di samping terminal jadi berdebu sekali," paparnya.
Demi kenyamanan pengunjung, Agus membuat solusi membersihkan buku-buku bekas minimal sebulan sekali. Tikno dan Agus menjaga Cabunara sejak tahun 2005. Sebelumnya Cabunara berdiam di kios Plaza Blok M. Cabunara sendiri telah menjual buku dan majalah bekas sejak tahun 90an.