Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Eksekutif General Electric Ketemu Wapres JK, Inilah yang Dibicarakan

Perusahaan teknologi asal Amerika Serikat, General Electric menyatakan komitmen untuk memperbesar investasi dan meningkatkan kerja sama dengan pemerintah.
Jusuf Kalla/jusufkalla.info
Jusuf Kalla/jusufkalla.info

Bisnis.com, JAKARTA--Perusahaan teknologi asal Amerika Serikat, General Electric menyatakan komitmen untuk memperbesar investasi dan meningkatkan kerja sama dengan pemerintah.

Hal tersebut disampaikan pimpinan GE yang diwakili oleh Vice Chairman GE Global Growth Jhon G Rice dan Kepala Eksekutif PT General Electric Indonesia Handry Satriago kepada Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam pertemuan di Istana Wapres.

"General Electric kan salah satu perusahaan terbesar di Amerika, masalah energi, masalah kesehatan, dan sebagainya. Kantornya di sini sudah lama, jadi mereka bermaksud memperbesar dan bekerja sama dengan pemerintah," tutur JK, Jumat (27/3/2015).

Di Indonesia, GE telah beroperasi sejak 1940 dengan memasarkan produk dan layanan, seperti lokomotif, peralatan rumah tangga, penerangan, dan consumer finance. Pada 1970, GE memulai kerja sama di bidang teknologi dan bisnis dengan sejumlah perusahaan Indonesia.

Dengan kerja sama yang makin berkembang, GE melakukan ekspansi dengan mendirikan PT GE Finance Indonesia, PT GE Lighting Indonesia, dan PT GE Technology Indonesia yang selanjutnya membentuk PT GE Nusantara Turbine Services.

Wapres menyambut baik pernyataan komitmen GE di Indonesia dan mendorong realisasi investasi dengan mengikuti aturan yang berlaku di Tanah Air. Sebelumnya, pada 2014, perusahaan ini meneken perjanjian kerja sama investasi dengan nilai mencapai US$1,4 miliar.

Seperti diberitakan Bisnis.com, investasi tersebut mencakup tiga kontrak kerja sama proyek tenaga listrik yang menggunakan teknologi mesin gas dengan bahan bakar bambu dan serpihan kayu.

Dua pembangkit listrik dari tiga kerja sama tersebut merupakan bagian dari kerja sama pembangunan pembangkit listik 1 MW di Pulau Sumba dan pembangkit listrik dengan kapasitas 150 kilowatt di Bangli, Bali. Kedua pembangkit tersebut merupakan pembangkit listrik pertama yang menggunakan bambu dan serpihan kayu sebagai bahan bakarnya.

"Belum, kita belum bahas nilai investasi," kata JK.

Dalam pertemuan dengan jajaran pimpinan GE, JK juga menyampaikan program pemerintah di bidang kelistrikan, yakni membangun pembangkit listrik berkapasitas 35.000 MW hingga 2019. "Ya saya bilang kalau mau ikut ke PLN saja untuk membicarakan," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper