Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sumbar Tambah 60.000 Ha Lahan Kakao

Pemerintah Provinsi Sumatra Barat menambah luas lahan kakao 60.000 hektare (Ha) dalam lima tahun ke depan untuk meningkatkan produksi cokelat daerah itu menyusul peningkatan rencana ekspor.

Bisnis.com, PADANG—Pemerintah Provinsi Sumatra Barat menambah luas lahan kakao 60.000 hektare (Ha) dalam lima tahun ke depan untuk meningkatkan produksi cokelat daerah itu menyusul peningkatan rencana ekspor.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah (BKPMD) Sumbar Masrul Zein menyebutkan pemerintah setempat merencanakan peningkatan produksi kakao untuk memenuhi permintaan ekspor.

“Ada permintaan ekspor dari Turki, selain itu juga untuk memenuhi kebutuhan cokelat lokal,” katanya, Rabu (25/3).

Dia menuturkan Pemprov Sumbar sudah berkomitmen meningkatkan luas lahan perkebunan kakao untuk mendukung rencana ekspor, serta mengoptimalkan pabrik pengolahan cokelat di Pariaman dan Payakumbuh.

Menurutnya, penambahan luas lahan diprioritas bagi perkebunan rakyat dengan dukungan pembinaan pemerintah daerah.

Ditargetkan dalam rentang lima tahun mendatang terjadi peningkatan luas lahan 60.000 Ha menjadi sekitar 220.000, sehingga mampu meningkatkan produksi hingga lebih dari 180.000 ton per tahun.

Kepala Dinas Perkebunan Sumbar Fajaruddin menuturkan luas lahan kakao Sumbar berkisar 160.000 Ha dengan produksi tahun lalu 80.000 ton.

Tahun ini, dia mengestimasikan produksi berkisar 116.000 ton hingga 120.000 ton. Instansinya memprioritaskan pembinaan pemeliharaan kebun untuk mendorong produktifitas petani.

“Kami fasilitasi petani dengan penyuluhan-penyuluhan, karena 100% kebun kakao di Sumbar milik rakyat,” katanya.

Dia menyebutkan kualitas kakao asal Sumbar tergolong bagus, serta lahan untuk pengembangan produk kakao masih cukup luas, mengingat masih banyak lahan milik petani yang belum dimanfaatkan secara optimal.

Saat ini, imbuhnya, produktifitas kebun petani masih sangat rendah hanya berkisar 800 kilogram per hektare per tahun. Padahal, idealnya satu hektare lahan bisa menghasilkan 1,6 ton per tahun.

“Penting juga dipikirkan bagaimana meningkatkan produksi petani. Caranya, kami coba dengan melakukan pembinaan kepada kelompok-kelompok tani tentang pemeliharaan tanaman,” ujarnya.

Menurutnya, rendahnya produksi kakao selama ini disebabkan minimnya pengetahuan petani terhadap bibit berkualitas dan proses pemeliharaan yang kurang tepat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Heri Faisal
Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper