Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

4 Bulan Sebelum Jatuh, Germanwings Sudah Diperingatkan

Maskapai Germanwings pernah diingatkan menyusul nyaris celakanya pesawat milik maspakai induk mereka, Lufthansa, jenis Airbus A321 empat bulan lalu.
Puing pesawat Germanwings yang jatuh di Pegunungan Alpen, Prancis/Reuters
Puing pesawat Germanwings yang jatuh di Pegunungan Alpen, Prancis/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Maskapai Germanwings pernah diingatkan menyusul nyaris celakanya pesawat milik maspakai induk mereka, Lufthansa, jenis Airbus A321 empat bulan lalu.

Saat itu, pesawat tiba-tiba kehilangan tenaga di ketinggian dan menukik ke bawah. Pilot yang sigap berhasil menangani pesawat.

Pesawat versi lama dari Airbus A320 itu tiba-tiba turun 3.000 kaki saat terbang di atas Pamplona, Spanyol, November lalu. Jet, dengan 109 penumpang dan awak, tengah berada di ketinggian 31.000 kaki ketika mulai kehilangan ketinggian. Awak pesawat berhasil mengontrol laju pesawat pada ketinggian 28.000 kaki.

Menurut Badan Keselamatan Udara Eropa (EASA/European Aviation Safety Agency), sistem keamanan yang dirancang untuk melindungi jet bereaksi terhadap data yang salah karena sensor rusak. Peringatan keamanan telah dilayangkan pada semua operator yang mengoperasikan Airbus A318, A319, A320, dan A321 - termasuk Germanwings yang mengalami celaka, 24 Maret.

Merespon peringatan EASA, Airbus membuat 'revisi sementara' atas semua manual penerbangan pesawat.

EASA yang melakukan penyelidikan atas penerbangan Luthfansa dari Bliblao ke Munich September lalu itu memperingatkan bahwa "dalam situasi pesawat kehilangan kotrol ketinggian, dalam skenario terburuk, tidak bisa dihentikan dengan input sidestick mundur, bahkan dalam posisi mundur penuh sekalipun."

Badan ini menambahkan, "Kondisi ini, jika tidak diperbaiki, bisa mengakibatkan hilangnya kontrol dari pesawat."

Germanwings menegaskan bahwa pesawat yang jatuh menjalani pemeriksaan utama di Lufthansa pada musim panas 2013 dan terakhir diperiksa secara rutin kemarin.

Pesawat yang jatuh itu disebut 'Mannheim' dan membuat uji terbang pertama pada bulan November 1990. Pesawat melakukan penerbangan komersial pertama pada Februari 1991.

Para ahli mengatakan pesawat akan telah mendekati akhir kehidupan komersial setelah lebih dari 24 tahun memberikan pelayanan.

Sejak versi pertama dari Airbus A320 dirilis pada tahun 1987, sekitar 4.000 pesawat telah dibuat dan lepas landas atau mendarat di suatu tempat di dunia setiap 2,5 detik. Di seluruh dunia, ada sebanyak 3.606 pesawat A320 yang beroperasi, menurut Airbus.

Keluarga A320 memiliki catatan keamanan yang baik, dengan hanya 0,14 kecelakaan fatal per sejuta take-off, menurut analisis keselamatan Boeing.

Germanwings, jatuh di Prancis dalam penerbangan dari Barcelona menuju Dusseldorf. Le Figaro melaporkan, Germanwings jatuh di dekat Desa Barcelonette di pegunungan Alpina. "Burung besi ini hilang kontak dengan radar pada pukul 10.47 pagi waktu setempat. Selanjutnya jatuh pada pukul 11.20 pagi," tulis Le Figaro.

Mengenai jumlah penumpang di dalam kabin masih simpang siur. Televisi Prancis, iTele, Le Monde, dan sejumlah koran di Prancis, mengatakan, dalam kabin pesawat tersebut terdapat sedikitnya 142 penumpang dan enam awak kabin. Namun ada sebagian meyakini di dalam kabin pesawat terdapat 174 orang.

Presiden Prancis Francois Hollande membenarkan telah terjadi kecelakaan pesawat di dekat Kota Digne. Dia mengatakan, bangkai pesawat sulit dijangkau karena medannya parah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Yusran Yunus
Sumber : Tempo.co

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper