Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekspor Tekstil: Awal 2015 Jateng Jeblok

Pelaku usaha memprediksi nilai ekspor untuk komoditas tekstil dan barang tekstil di Jawa Tengah bakal anjlok hingga kuartal I/2015.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, SEMARANG—Pelaku usaha memprediksi nilai ekspor untuk komoditas tekstil dan barang tekstil di Jawa Tengah bakal anjlok hingga kuartal I/2015.

Wakil Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Jateng Liliek Setiawan mengatakan penurunan ekspor tekstil dikarenakan permintaan di sejumlah negara tujuan ekspor cenderung stagnan.

Kondisi tersebut, lanjutnya, karena selama ini pasar ekspor tekstil dari Jateng tergolong tradisional. Artinya, permintaan barang tekstil hanya terpacu pada pasar yang sudah ada dan belum membidik ke negara lain. 

Liliek menyebut hanya ada empat negara tujuan ekspor untuk barang tekstil dari Jateng yakni Amerika Serikat, Eropa, Timur Tengah dan Jepang. 

“Pada kuartal I tahun ini ekspor dipastikan turun. Kondisi ini merupakan siklus tahunan, karena belum ada pasar baru di negara lain,” tuturnya kepada Bisnis.com, Minggu (15/3/2015). 

Selain itu, kondisi di beberapa negara tujuan ekspor, ujar Liliek, pada akhir tahun hingga kuartal I biasanya memasuki masa libur. Oleh karena itu, permintaan tekstil belum begitu menggeliat. 

Menurunnya nilai ekspor juga diperkuat data Badan Pusat Statistik (BPS) Jateng. Memasuki awal 2015, ekspor di wilayah ini mengalami sedikit penurunan dibanding ekspor pada Desember 2014. 

Tercatat sebesar US$427,01 juta nilai ekspor yang dilakukan Jateng ke negara-negara di seluruh dunia pada Januari 2015, turun sebesar US$39,59 juta atau 8,48% dibandingkan Desember 2014 (US$ 466,61 juta).

Penurunan nilai ekspor pada Januari 2015 disebabkan turunnya ekspor komoditas nonmigas pada Januari sebesar US$48,19 juta atau 10,33%.

Dibandingkan Januari 2014 (year on year) nilai ekspor Jateng mengalami penurunan sebesar 4,15% (dari US$ 445,49 juta menjadi US$ 427,01 juta). 

Penurunan ini juga dialami impor Jateng. Pada Januari 2015 nilai impor mencapai US$1.052,08 juta atau mengalami penurunan sebesar US$163,21 juta (13,43%) dibanding impor Desember 2014 (US$1.215,30 juta).
 
Dari data tersebut, nilai ekspor tekstil dan barang tekstil pada Januari 2015 senilai US$183,12 juta atau menurun 14,6% dibandingkan capaian ekspor pada Desember 2014 diangka US$209,86 juta. 

“Kami yakin, ekspor tekstil akan menggeliat pada kuartal II,” paparnya. 

Permasalahan yang dialami pelaku industri tekstil dan produk tekstil (TPT), menurut Liliek, yakni ketersedian sumber daya manusia (SDM) yang kian terkikis dari tahun ke tahun.

Padahal, tahun ini banyak industri tekstil yang mulai membangun dan membuka pabrik di Jateng. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhammad Khamdi
Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper