Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Bangunan Tinggi Wajib Siapkan Sistem Proteksi Kebakaran Terpadu

Sistem keamanan sebagai upaya pencegahan kebakaran terutama pada gedung bertingkat terdiri dari sejumlah tahapan dan memerlukan partisipasi berbagai pihak terkait untuk memberikan proteksi maksimal.
David Eka Issetiabudi
David Eka Issetiabudi - Bisnis.com 13 Maret 2015  |  20:45 WIB
Bangunan Tinggi Wajib Siapkan Sistem Proteksi Kebakaran Terpadu
gedung Jakarta - Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA—Sistem keamanan sebagai upaya pencegahan kebakaran terutama pada gedung bertingkat terdiri dari sejumlah tahapan dan memerlukan partisipasi berbagai pihak terkait untuk memberikan proteksi maksimal.

 Di Indonesia, kategori gedung bertingkat diartikan sebagai bangunan yang berada lebih dari 15 meter di atas tanah atau gedung berlantai empat atau lebih. Penerapan jalur evakuasi harus dirancang sejak awal perencanaan gedung dengan perhitungan seksama agar penggunaannya kelak tidak akan terganggu oleh elemen gedung yang lain.

 Setiap gedung bertingkat idealnya memiliki perangkat proteksi kebakaran baik di dalam maupun di luar gedung. Pengamanan di dalam gedung termasuk Alat Pemadam Api Ringan (APAR), Fire Alarm/Detection System, Sprinkler & Hydrant System, Fire Suppression System, Document Protection, dan Voice Alarm Public Address (VAPA) system. Sementara itu, untuk luar gedung termasuk Outdoor Hydrant Box, Hydrant Pillar, Seamese Connection, Outdoor VAPA, Hydrant Hose, dan Nozzle.

 Security Services Director Gunnebo Indonesia Shirley Tamtomo menjelaskan tindakan pertama penanganan kebakaran adalah dengan Alat Pemadam Api Ringan (APAR). Untuk jumlah dan jenis APAR, tergantung dari luas dan kapasitas area serta disiapkan di setiap lantai, yang pada umumnya, satu unit APAR powder dengan kapasitas 4.5 kg atau 6 kg dapat diaplikasi untuk area seluas 20 m2.

 “Tidak hanya kesiapan alat proteksi yang perlu diperhatikan, namun juga keterlibatan pengguna gedung. Penghuni gedung sebaiknya selalu waspada akan letak emergency exit dan cara menggunakan APAR yang benar untuk pencegahan dini,” tuturnya dalam keterangan pers yang diterima Bisnis.com, Jumat (13/3).

Dia menambahkan manajemen gedung juga harus memiliki rencana simulasi kebakaran rutin dan memastikan jalur evakuasi gedung bersih dari halangan apapun sehingga dapat berfungsi dengan baik jika diperlukan.

 Pengawasan kelengkapan dan efektivitas sistem proteksi kebakaran gedung bertingkat dilakukan oleh pihak pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum. Jika semua elemen saling berkesinambungan, maka resiko kebakaran juga dapat ditekan seminim mungkin,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

gedung pemadam kebakaran
Editor : Rustam Agus

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top