Bisnis.com, JAKARTA—Industri pengolahan kakao kemungkinan harus menambah impor biji kakao setidaknya 50.000 ton apabila tidak ada tambahan suplai dari dalam negeri.
Direktur Eksekutif Asosiasi Industri Kakao Indonesia (AIKI) Sindra Wijaya mengatakan sepanjang tahun lalu produksi biji kakao 350.000 ton tetapi yang disuplai ke industri pengolahan hanya sekitar 290.000 ton, selebihnya diekspor.
“Kalau memang produksi biji kakao lokal tidak bertambah pasti impor akan terus naik. Kapasitas industri pengolahan kan terus meningkat,” tuturnya, di Jakarta, Kamis (12/3/2015).
Pengusaha maupun pemerintah dalam hal ini Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memperkirakan hal yang sama, yakni impor biji kakao oleh industri pengolahan bakal naik 50.000 ton pada tahun ini. Hal ini terjadi apabila tidak ada penambahan volume produksi bijih kakao domestik.