Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

LION AIR DELAY: Lion Air Anak Emas Jonan?

Pengamat penerbangan, Dudi Sudibyo, menyayangkan sikap Menteri Perhubungan Ignatius Jonan yang tidak hadir di Bandar Udara Soekarno Hatta ketika kementeriannya sedang melakukan pemeriksaan terhadap Lion Air pekan lalu.
Calon penumpang bersiap menaiki pesawat Lion Air di Terminal 1B Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu (21/2)./Antara
Calon penumpang bersiap menaiki pesawat Lion Air di Terminal 1B Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu (21/2)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA— Pengamat penerbangan, Dudi Sudibyo, menyayangkan sikap Menteri Perhubungan Ignatius Jonan yang tidak hadir di Bandar Udara Soekarno Hatta ketika kementeriannya sedang melakukan pemeriksaan terhadap Lion Air pekan lalu.

Menurut dia, langkah Jonan terkesan lembek dalam meninjau kesalahan Lion Air.

“Seolah-olah ada kesan dia pilih kasih,” ujar Dudi ketika dihubungi Senin (23/2/2015).

Dudi mencontohkan sikap tak berimbang Jonan itu dalam kasus Air Asia. Ketika ada masalah dengan Air Asia, kata Dudi, Jonan langsung mendatanginya dan memberikan sanksi.

“Jonan ini seperti dua mata pisau, seharusnya bisa berbuat adil,” ujarnya.

“Jangan ada anak emas yang dimudahkan segala izinnya.”

Menurut Dudi, Jonan bukan hanya menteri, melainkan juga wakil masyarakat. Lion Air sampai saat ini hanya diberi sanksi tidak diperbolehkan memperluas usaha, termasuk mengurus izin rute baru.

Walau berharap Jonan tegas menindak Lion Air, Dudi mengakui bahwa jika sanksi yang dijatuhkan sangat berat, seperti pembekuan izin terbang atau pencabutan izin usaha, akan timbul gejolak di masyarakat.

Pasalnya, Lion Air memegang lebih dari 50 persen pangsa pasar di Indonesia.

"Jika izin usahanya dibekukan, nanti siapa yang bisa mengangkut para penumpang?"
Karena itu, menurut Dudi, Menteri Jonan perlu berpikir tentang solusi sebelum memberikan sanksi yang lebih berat. Yang jelas, katanya, pemerintah harus lebih ketat dalam mengawasi maskapai.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis :
Editor : Nancy Junita
Sumber : Tempo.co
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper