Bisnis.com, JAKARTA—Terkait kisruh long delay di Bandara Soekarno-Hatta, Lion Air mengakui adanya lima hal yang menjadi penyebab yang membuat masalah ini berlarut-larut.
Direktur Umum Lion Air Edward Sirait memaparkan kelima hal tersebut antara lain foreign object debris (FOD) pada tiga pesawat Lion Air, telat aplikasi dokumen pengantian pesawat, lambannya pengambilan keputusan di lapangan, terbatasnya jam operasional bandara lain, dan pertimbangan aspek keselamatan.
Menurut Edward, ada tiga pesawat yang terkena FOD, dua di Jakarta dan satu di Semarang. “Itu kena FOD di luar dari jadwal perawatan,” ujarnya dalam konferensi pers siang ini di Jakarta, Senin (23/2).
Mengenai FOD yang tidak dipublikasikan pada saat kekacauan minggu lalu, Edward menjelaskan pihaknya tidak tahu di mana kejadian masuknya benda asing ke dalam mesin pesawat, seperti bulu burung di Semarang.
“Kecuali jika pesawat mendarat dan indikatornya menyala itu kita bisa bilang kejadian di situ. Atau ketika mau take off ada vibrasi di mesin.”
Pihak Lion Air sendiri menemukan FOD di Semarang. “Itu sudah jelas bau daging, sehingga di cek ternyata memang ada bulu burung tetapi kita tidak bisa klaim ke Semarang karena itu kejadiannya di udara,” jelas Edward
Sementara itu, temuan fisik pada dua pesawat di Cengkareng mengarah pada hal serupa, namun pendaratannya normal.
Terkait pengambilan keputusan di level pimpinan stasiun, Lion Air telah melakukan investigasi terhadap tiga hal yakni standar prosedur operasional di lapangan, personil dan situasi
“Dua poin pertama kami sudah pelajari. Prosedur akan kami perbaiki dan untuk personil seperti yang sudah berjalan akan kita training dan kami akan membentuk tim khusus yang akan mampu menangani kondisi demikian,” tegas Edward.
Dampak dari long delay minggu lalu, diakui Edward masih bisa berlanjut tetapi dapat diminimalisir.
Dalam konferensi pers, dia juga mengonfirmasi tuduhan mogok kerja yang dilakukan pegawai dan kesulitan keuangan perusahaan. Menurutnya, hal tersebut tidak benar adanya.
“Tidak benar ada pegawai kami yang melakukan aksi. Kedua jika ada masalah keuangan silakan di cek, bahwa kewajiban kami kepada pengelola bandara, juga pembayaran bahan bakar kami kepada Pertamina sampai saat ini berjalan lancar, dan kewajiban kami perawatan dan sewa pesawat,”
Ke depannya, Lion Air akan memperkuat operasinya dengan membentuk tim manajemen pengendalian krisis di Bandara yang akan menangani masalah genting, termasuk untuk penundaan keberangkatan.