Bisnis.com, JAKARTA — Kendati sempat menelantarkan ratusan penumpang di Bandara Soekarno-Hatta akibat delay massal penerbangan Lion Air, perusahaan milik Rusdi Kirana itu tidak diberikan sanksi keras.
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengatakan Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub telah mengirimkan surat teguran keras kepada maskapai milik taipan Rusdi Kirana karena tidak siap mengatasi terjadinya penumpukan penumpang di Bandara Soekarno-Hatta sejak Rabu (18/2/2015).
Jonan juga mengambil keputusan untuk tidak memberikan izin rute baru kepada Lion Air sampai maskapai itu bisa menjelaskan secara terperinci standard oprating procedure (SOP) yang diberlakukan jika terjadi situasi krisis seperti delay yang berkepanjangan.
Hingga tulisan ini dibuat, Sabtu (21/2), tidak ada komentar dari Rusdi Kirana, pemilik Lion Air, yang baru saja namanya masuk daftar orang terkaya dari Indonesia versi Hurun Report, dengan kekayaan lebih dari Rp10 triliun.
Rusdi saat ini juga tercatat sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Lihat foto atas).
Berikut ini 10 Fakta terkait kisruh penerbangan Lion Air sepanjang libur Imlek lalu:
1. Menhub Ignasius Jonan mempersilakan masyarakat yang tidak puas dengan layanan Lion Air agar mengajukan gugatan perdata ke pengadilan.
2. Belum ada sanksi tegas terhadap Lion Air yang telah menelantarkan ribuan penumpangnya dan melumpuhkan aktivitas Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta.
3. Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia mendesak Menhub melakukan audit total terhadap kinerja Lion Air.
4. Presiden Joko Widodo menyesalkan buruknya pelayanan Lion Air, dan meminta Menhub dan perusahaan mengklarifikasi hal itu.
5. PT Angkasa Pura II mengaku belum mengetahui secara pasti penyebab tertundanya sejumlah penerbangan pesawat milik maskapai Lion Air.
6. Direktur Umum Lion Group Edward Sirait menjelaskan masalah delay massal berawal dari penambahan empat penerbangan ekstra menyambut hari raya Imlek 2015.
7. Pada hari Rabu satu pesawat dari Semarang rusak akibat menabrak burung dan dua lainnya dari Jakarta menuju Bali juga rusak. Respon manajemen dengan menghentikan penerbangan yang justru berakibat fatal, 21 penerbangan pada hari yang sama mengalami gangguan.
8. Karena tidak ada uang tunai dengan alasan hari libur, refund tiket penumpang yang dibatalkan ditalangi oleh PT Angkasa Pura II. AP II sepakat membantu Rp4 miliar untuk refund tiket, yang dijanjikan akan disahur oleh Lion Air lain waktu.
9. Calon penumpang yang ingin menjadwalkan ulang penerbangannya dengan Lion Air dapat melakukan re-booking.
10. Para calon penumpang Lion Air yang ingin bepergian pada hari Senin, Selasa dan Rabu (23 Februari- 25 Februari 2015) akan diberikan tiket gratis dengan menyebutkan kode booking tiket yang telah direfund.
(73, Muhammad Abdi Amna dan Akhirul Anwar berkontribusi terhadap tulisan ini)