Bisnis.com, JAKARTA - Sejumlah sektor di Indonesia yang diprediksi mampu menarik para investor sepanjang 2015.
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Aviliani mengatakan program pemerintah dalam hal pembangunan infrastruktur menjadi daya tarik para investor.
Pasalnya, pemerintahan Kabinet Kerja telah mengalokasikan anggaran infrastruktur hingga Rp228 triliun atau dua kali lipatnya dari tahun lalu senilai Rp160 triliun.
"Apalagi pemerintah mengalokasikan PMN [penyertaan modal negara] untk bantu program infrastruktur. Listrik juga saya kira akan banyak perusahaan swasta yang akan masuk ke sektor ini," ujarnya, Rabu (16/2/2015).
Sektor gaya hidup atau lifestyle, lanjutnya, dinilai akan banyak menjadi incaran investor. Saat ini terdapat sekitar 52 juta orang di Indonesia yang masuk dalam kelas atas dan 100 juta orang masuk kelas menengah.
"Besarnya kelas atas dan menengah ini sekitar 150 juta orang akan menjadi daya tarik bagi investor. Walaupun penduduk miskinnya banyak," kata Aviliani.
Sektor farmasi juga akan menjadi daya tarik para investor pada tahun ini. Apalagi, sektor farmasi ini mendukung program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).
"Dengan adanya BPJS,rumah sakit selalu ramai karena orang mulai peduli dengan kesehatannya. Sektor farmasi dan rumah sakit akan tumbuh bagus," ucapnya.
Selain itu, Avilani memprediksi sektor properti masih bagus sepanjang 2015. Apalagi, pembangunan properti ini diarahkan ke area sub urban seperti kota sekitar Jakarta.
"Walaupun nantinya harga akan naik di daerah sub urban. Program pemerintah menargetkan 1 juta rumah akan mendorong sektor ini," tuturnya.
Kendati demikian, untuk pembangunan perkantoran di Jakarta lebih baik dilakuka di pinggir Jakarta seperti area TB Simatupang."Kalau di kawasan Sudirman Kuningan sangat mahal, biaya sewanya tidak cukup. Diarahkan ke Simatupang," ujarnya.
Aviliani menambahkan sektor keuangan akan tetap menarik perhatian investor sepanjang tahun ini. Salah satunya adalah perkembangan industri asurans saat ini.
"Sekarang orang mulai sadar pentingnya asuransi. Wealth management juga prospek tahun ini karena banyak orang kaya baru sehingga banyak orang investasi uangnya. Makanya ada kasus Koperasi Langit Biru karena orang enggak ngerti cara investasi," terangnya.
Kendati demikian, terdapat dua sektor yang menjadi catatan dan perhatian pemerintah yakni pertambangan dan pertanian.
"Pertambangan dan pertanian kita belum siap. Pertanian contohnya kita masih kurang lahan," ucap Aviliani.