Bisnis.com, BANDUNG - Maskapai penerbangan nasional Citilink membuka rute baru Bandung-Lombok PP mulai Kamis (12/2/2015).
"Rute Bandung-Lombok merupakan rute potensial, selain menyasar pasar penumpang koporasi, bisnis dan pariwisata, kami juga berharap bisa mendorong bagi perjalanan umroh," kata Vice President Coorporate Communication Beni Butar Butar di Bandung.
Penerbangan perdana sekaligus bersejarah rute Bandung-Lombok itu berlangsung di Bandara Husein Sastranegara Kota Bandung dengan penerbangan perdana pukul 10.45 WIB dengan menggunakan pesawat Airbus A-320.
Selain itu juga menambah penerbangan Citilink di Bandung, selain ke Bandara Internasional Lombok (BIL) juga melayani rute Bandung - Medan dan Bandung Denpasar.
"Bandung merupakan kota potensial bagi penerbangan dan menjadi hub yang strategis. Kami optimistis bisa mencapai load factor 80 persen di Bandung-Lombok ini," kata Beni.
Ia menyebutkan dengan menjadi satu-satunya pemain di rute Bandung-Lombok itu, pihaknya berharap bisa memberikan jalur alternatif bagi para wisatawan yang hendak bepergian dan berwisata ke Lombok dan sekitarnya.
"Jalur ini bisa sinergi dengan penerbangan Medan-Bandung atau sebaliknya karena penerbangan itu menggunakan pesawat yang sama sehingga penumpang bisa langsung melanjutkan penerbangan ke Lombok atau sebaliknya ke Medan," katanya.
Maskapai penerbangan yang juga anak perusahaan dari Garuda Indonesia itu menetapkan tarif terjangkau di rute Bandung-Lombok mulai Rp600.000 per penumpang.
"Kami akan mencermati potensi pasar di rute ini, namun selain jalur wisata pada jalur ini juga akan dimanfaatkan bagi para pebisnis, pendidikan maupun korporasi," katanya.
Dengan penerbangan Bandung-Lombok, para penumpang yang hendak berangkat dari Bandung ke Lombok tidak perlu berangkat dari Bandara Soekarno Hatta Tangerang atau transit di Bandara Ngurah Rai Denpasar melainkan langsung menuju Bandara Internasional Lombok.
"Pada awal penerbangan ini mungkin harus bekerja keras membentuk pasar, namun kami optimistis jalur ini sangat potensial. Target penumpang 80 persen sangat realistis," kata Beni Butar Butar.