Bisnis.com, JAKARTA—Kendati tertarik menggarap bisnis obat generik, PT Pyridam Farma Tbk. mengaku tidak menyiapkan investasi khusus.
SIMAK: Sosialita Cantik Ini Doyan Foto Tanpa Busana
Sekretaris Perusahaan Pyridam Farma Steven A.A.Setiawan mengatakan selama ini kontribusi bisnis obat generik memang tidak signifikan. Porsinya masih di bawah 10% terhadap total pendapatan perseroan. Namun, implementasi sistem jaminan kesehatan nasional (JKN) diprediksi akan meningkatkan permintaan obat generik.
“Untuk memproduksi obat generik hanya menggunakan sebagian kapasitas yang sudah ada. Jadi tidak ada investasi khusus,” katanya kepada Bisnis, Rabu (11/2/2015).
Steven menuturkan, tahun ini emiten berkode PYFA ini memang menahan ekspansi. Perseroan hanya menganggarkan belanja modala (capital expenditure/capex) Rp3 miliar. Dana ini akan digunakan untuk pengadaan mesin dan peralatan laboratorium.
SIMAK:Sosialita Cantik Ini Doyan Foto Tanpa Busana
Salah satu rencana ekspansi yang ditunda adalah pembangunan pabrik biofarmasi senilai US$12 juta. Steven berasalan pasar yang ada dinilai belum siap menyerap produk yang akan dihasilkan. Padahal, perseroan sebenarnya sudah menjalin memorandum of understanding (MOU) dengan Hankook Korus Pharm Pte. Ltd, perusahaan asal Korea Selatan untuk membentuk perusahaan patungan.