Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Defisit Teknologi Diramal Habis di Akhir Pemerintahan Jokowi

Defisit ekspor dan impor industri telematika dan elektronik (ITE) diperkirakan lenyap dalam lima tahun hingga sepuluh tahun mendatang seiring peningkatan produksi domestik melalui investasi. Artinya, defisit teknologi bakal lenyap di akhir pemerintahan Jokowi.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA — Defisit ekspor dan impor industri telematika dan elektronik (ITE) diperkirakan lenyap dalam lima tahun hingga sepuluh tahun mendatang seiring peningkatan produksi domestik melalui investasi. Artinya, defisit teknologi bakal lenyap di akhir pemerintahan Jokowi.

Direktur Industri Elektronik dan Telematika Kemenperin Ignatius Warsito mengakui di tengah tren peningkatan kapasitas produksi domestik, impor ITE tetap naik melebihi ekspor. Kenaikan impor ini mengikuti pertumbuhan permintaan di pasar domestik.

“Melihat impor harus dari hulu sampai hilir, dari komponen sampai end product. Kalau kebutuhan domestik tinggi kebutuhan bahan baku impor juga meninggi,” katanya, di Jakarta, belum lama ini.

Warsito hendak menjelaskan bahwa impor ITE bukan didominasi produk jadi melainkan komponen dan bagiannya. Industri penunjang di dalam negeri belum dapat memenuhi seluruh kebutuhan pabrikan sehingga mereka harus membeli dari luar negeri.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang diolah Kemenperin menunjukkan untuk periode 2011 – 2013 impor komponen nilainya paling besar ketimbang produk jadi elektronik konsumsi dan telematika. Hal yang sama berlaku untuk prognosa tahun lalu dan proyeksi 2015.

Pada 2011 impor produk elektronik konsumsi US$2,45 miliar, telematika US$7,85 miliar, dan komponen mencapai US$7,94 miliar. Setahun setelahnya elektronik konsumsi US$2,10 miliar, telematika US$7,21 miliar, dan komponen US$9,01 miliar. Lantas pada 2013 urutannya US$2,25 miliar, US$7,54 miliar, dan US$8,41 miliar.

Prognosa tahun lalu impor elektronik konsumsi senilai US$2,13 miliar, telematika US$7,38 miliar, dan komponen US$9,78 miliar. Adapun tahun ini impor komponen diproyeksikan sentuh US$11,31 miliar, sedangkan elektronik US$2,46 miliar, dan telematika US$8,53 miliar.

“[Oleh karena itu] investasi dan ekspor kita harapkan naik secara bertahap masing-masing 15% per tahun. Kalau investasi naik kinerja ekspor juga akan naik,” kata Warsito.

Berdasarkan data yang diperoleh Bisnis, investasi ITE pada tahun ini diproyeksikan mencapai Rp67,2 triliun. Minat penanaman modal ini ditentukan seberapa baik iklim investasi Indonesia.

Semakin besar investasi maka kebutuhan domestik bisa terpenuhi lantas produsen bisa menggenjot ekspor. Lebih lengkap mengenai proyeksi perkembangan industri elektronik dan telematika, simak data yang diperoleh Bisnis di bawah ini.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dini Hariyanti
Editor : News Editor
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper