Bisnis.com, JAKARTA- Pemerintah menargetkan proses pembangunan mega-proyek sistem penyediaan air minum Jatiluhur senilai Rp1,64 triliun bisa dilaksanakan pada bulan Juni, dan diprediksi bisa beroperasi penuh pada 2017.
Ketua Badan Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (BPPSPAM) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) Tamin M. Zakaria Amin mengatakan optimistis pengerjaan proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Jatiluhur bisa dirampungkan tepat waktu.
"Kita merasa optimis, sebab dari segi kesiapan stakeholder dan semua pihak menunjukkan partisipasi, dan tidak ada kendala yang berarti," kata Tamin di Jakarta, Sabtu (7/2/2015).
Selain itu, dia mengungkapkan pada akhir bulan Januari kemarin pihaknya telah menyelesikan proses penandatanganan perjanjian kerja sama antar Penanggung Jawab Proyek Kerja(PJPK) dengan Lembaga Pengelola atau Special Purpose Vehicle (SPV).
Setelah penandatanganan kerja sama sudah dilakukan,maka proses berikutnya ialah memulai proses konstruksi yang dimulai pada Juni 2015 dan ditargetkan selesai pada Desember 2016, ujarnya.
Porsi saham terbesar dalam pengelolaan SPAM Jatiluhur ini dimiliki oleh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik pemerintah DKI Jakarta yaitu PT Pembangunan Jaya yang menguasai 51% saham, sementara itu PT Tirta Gemah Ripah BUMD milik Jawa Barat menguasai 25%, perusahaan konstruksi PT Wijaka Karya Tbk 14% saham, dan Perum jasa Tirta II yang bertindak sebagai perwakilan regulator memiliki saham 10%.
"DKI paling besar untuk memastikan keberlangsungan proyek. Dari 5.000 liter/detik produksi, 4.000 liter/detik akan disalurkan ke DKI," jelasnya.
Selain itu, DKI juga akan berinvestasi Rp2,7 triliun untuk membangun jaringan pipa baru untuk menyalurkan air minum ini hingga ke kawasan di Jakarta Utara. Perpipaan ini membentang dari Sentra Timur sebagai titik serah terima air dari SPV ke Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) hingga berakhir di Muara Karang.
Berdasarkan penjelasannya, proyek SPAM Jatiluhur tahap I sebesar 5000 liter/detik akan dioperasikan tahun 2017 mendatang, sedangkan untuk beberapa proses diantaranya pembebasan lahan, Detail Engineering Design (DED), dan Analisis Dampak Lingkungan (Amdal) diharapkan dapat selesai pada Juni 2015.
Proyek SPAM Jatiluhur ini akan terbagi ke dalam tiga tahap pembangunan dengan total produksi 15.000 liter/detik. Setiap tahap memproduksi 5.000 liter air minum.