Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MENTERI ESDM: Tahun ini, Subsidi BBM Dialihkan ke BBN

Menteri ESDM Sudirman Said dalam rapat dengan Komisi VII DPR di Jakarta, Senin (3/2/2015), menyatakan mulai 2015 subsidi BBM fosil dialihkan ke pengembangan sektor-sektor yang lebih produktif di antaranya untuk bahan bakar nabati (BBN).
Akan ada peningkatan pendapatan petani sawit. /Bisnis.com
Akan ada peningkatan pendapatan petani sawit. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri ESDM Sudirman Said dalam rapat dengan Komisi VII DPR di Jakarta, Senin (3/2/2015), menyatakan mulai 2015 subsidi BBM fosil dialihkan ke pengembangan sektor-sektor yang lebih produktif di antaranya untuk bahan bakar nabati (BBN).

"Ke depannya akan semakin sedikit subsidi yang diberikan untuk BBM karena dialihkan ke sektor-sektor yang lebih produktif seperti biodiesel dan bioetanol," ujarnya.

Oleh karena itu dalam RAPBN-P 2015 Kementerian ESDM mengusulkan penambahan subsidi untuk biodiesel dari yang semula Rp1.500 per liter menjadi Rp5.000 per liter sedangkan bioetanol dari yang semula Rp2.000 per liter menjadi Rp3.000 per liter baik bagi sektor PSO maupun non-PSO.

Hal itu menunjukkan adanya penambahan alokasi BBN sebesar Rp14,31 triliun dari APBN 2015 sebesar Rp3,09 triliun menjadi RAPBN-P 2015 sebesar Rp17,40 triliun.

Pemerintah juga mengusulkan penambahan volume minyak solar ditambah biodiesel 10% (B10) dari yang semula 15,67 juta kiloliter dalam APBN 2015 menjadi 17,05 juta kiloliter dalam RAPBN-P 2015.

"Tahun ini kami menargetkan 10% campuran biodiesel pada solar, sedang ada pemikiran apakah bisa ditingkatkan menjadi 20% sesuai dengan usulan Menteri Keuangan," tutur Sudirman

Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Rida Mulyana menjelaskan bertambahnya subsidi BBN akan membawa berbagai manfaat di antaranya penghematan devisa dan pengurangan ketergantungan terhadap BBM (fosil) senilai Rp20,4 triliun, peningkatan nilai tambah industri hilir kelapa sawit (CPO menjadi biodiesel) sebesar Rp7 triliun, peningkatan harga CPO dunia menjadi 146,62 dolar AS per ton, dan penyerapan tenaga kerja sebanyak 3.000 orang.

"Yang jelas akan ada peningkatan pendapatan petani kelapa sawit sebesar 15,3%," tuturnya.

Dalam rapat kerja tersebut Menteri ESDM mengusulkan volume BBM dan elpiji bersubsidi dalam RAPBN-P 2015 sebesar 17,9 juta kiloliter terdiri dari volume B10 sebesar 17,05 juta kiloliter dan minyak tanah 0,85 juta kiloliter.

Jumlah tersebut menurun signifikan dibandingkan dengan realisasi volume 2014 sebesar 46,79 juta kiloliter dan volume dalam APBN 2015 sebesar 46 juta kiloliter. "Karena adanya perubahan kebijakan pemerintah yaitu penghapusan subsidi untuk premium (gasoline) menyusul penurunan harga minyak mentah dunia," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Antara

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper