Bisnis.com, MANADO - Turunnya harga bahan bakar minyak pada Januari 2015 dinilai tidak berdampak signifikan terhadap penurunan harga sejumlah harga barang turun.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Utara Faizal Anwar mengatakan deflasi yang terjadi lebih banyak ditentukan oleh barang-barang yang menjadi kebutuhan pokok warga. Di Manado, hal yang paling berpengaruh terhadap inflasi adalah cabai rawit merah atau rica.
“Turunnya harga BBM tidak serta membuat semua harga-harga turun, bahkan bisa dikatakan tidak berpengaruh sama sekali,” katanya, Senin (2/2/2015).
Pada Januari 2015, terjadi penurunan indeks pada kelompok bahan makanan sebanyak 2,29%, yang dipengaruhi oleh menurunnya harga cabai rawit, cabai merah, kangkung, daun bawang, dan daun singkong. Cabai rawit merupakan penyumbang utama deflasi dengan nilai 1,03%.
Kelompok pengeluaran transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan juga mencatatkan deflasi sebesar 4,30% pada Januari 2015.
Pada periode yang sama, kelompok makanan jadi termasuk minuman, rokok, dan tembakau, justru mencatatkan inflasi sebesar 1,28%. Kelompok makanan jadi tetap menyumbang inflasi meskipun kelompok bahan bakar dan transportasi mencatatkan deflasi.
Menurut Faizal, inflasi pada kelompok makanan jadi juga dipengaruhi oleh kenaikan harga elpiji ukuran 12 kg sehingga berpengaruh terhadap harga bahan-bahan makanan olahan. Permintaan dan penawaran yang tidak seimbang juga menyebabkan harga masih belum dapat turun.
Pada Januari 2015, Kota Manado mencatatkan deflasi sebesar 0,71% pada Januari 2015. Laju inflasi tahun kalender 2015 sebesar 0,71%, sedangkan inflasi secara year on year hingga Januari 2015 mencapai 7,75%.
Selain makanan jadi, kelompok pengeluaran yang mencatatkan inflasi di Manado adalah perumahan, sandang, kesehatan, dan pendidikan dengan nilai masing-masing 0,95%, 0,45%, o,45%, dan 0,05%.
