Bisnis.com, SUKOHARJO—Kementerian Pertanian akan mengoptimalkan pupuk ciunik untuk digunakan secara nasional menyusul penggunaan pupuk asli Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah itu berpotensi membantu program swasembada pangan.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan pupuk ciunik yang telah berhasil meningkatkan produktivitas padi di seluruh area persawahan Kabupaten Sukoharjo akan menjadi rujukan penggunaan pupuk di seluruh Indonesia.
"Pupuk ciunik merupakan potensi lokal yang harus diangkat. Di Sukoharjo petani yang menggunakan pupuk itu bisa berpotensi menghasilkan 10 ton gabah kering giling [GKG] per hektare," paparnya di sela-sela peninjauan acara penanam padi dan pemberian traktor di Sukoharjo, Jumat (31/1/2015).
Pupuk ciunik merupakan pupuk nonorganik terbuat dari sari tebu yang biasa digunakan untuk membuat alkohol.
Kalangan petani Sukoharjo menjadikan pupuk tersebut dari limbah ciu yang digunakan sebagai pupuk tanah.
Amran memaparkan pihaknya akan mendukung produksi pertanian di Sukoharjo sebagai proyek percontohan penggunaan pupuk dengan membantu penyebaran pupuk ciunik untuk 5.000 hektare lahan persawahan.
"Ada banyak pupuk lokal yang berpotensi membantu peningkatan produksi padi sehingga akan memudahkan program yang digagas pemerintah untuk swasembada pangan," ujarnya.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sukoharjo Netty Harjianti menuturkan pupuk ciunik yang diproduksi oleh masyarakat setempat mampu menggemburkan dan menyuburkan tanah persawahan.
Menurutnya, pupuk ciunik juga mampu mengendalikan serangan organisme pengganggu tanaman (OPT) sawah, sehingga padi yang ditanam kecil kemungkinan terserang penyakit.
"Selama ini penggunaan pupuk ciunik cukup menguntungkan petani karena produksi padi mereka melimpah. Para petani di Sukoharjo sebagian besar menggunakan pupuk itu," ujarnya.
Netty menyatakan total lahan persawahan di Sukoharjo saat ini berkisar sekitar 21.000 hektare. Rerata produksi panen padi di daerah tersebut mencapai 6,4 ton GKG per hektare.
Dinas Pertanian Kabupaten Sukoharjo akan terus mensosialisasikan penggunaan pupuk ciunik agar produksi padi yang dihasilkan oleh setiap petani lebih optimal.
Menurutnya, Kabupaten Sukoharjo yang dicap sebagai salah satu lumbung padi nasional tersebut optimistis bisa membantu mewujudkan program swasembada pangan.
Dia mengungkapkan pihaknya terus melaksanakan pembinaan terkait intensifikasi teknologi pertanian kepada para petani. Selain itu, langkah untuk menggenjot produksi padi dilakukan dengan pembenahan irigasi dan modernisasi pertanian.
Netty menambahkan rencana pemberian traktor dari Kementerian Pertanian pada para kelompok tani di wilayahnya juga akan membantu peningkatan dan mempercepat produksi padi.
Bupati Sukoharjo Wardoyo Wijaya mengaku optimistis penggunaan pupuk ciunik yang telah mendongkrak produksi padi di daerahnya itu akan mendukung swasembada pangan selama tiga tahun ke depan.
Dia menyatakan sebelum para petani menggunakan pupuk ciunik, lahan persawahan di Sukoharjo dinilai kurang mendukung bagi peningkatan produksi pertanian. Sehingga tanah di area persawahan tersebut menjadi kurang subur.
"Sejak digunakan dua tahun lalu, penggunaan pupuk ini sudah menghasilkan ribuan hektare padi dengan hasil yang bagus," ujarnya.