Bisnis.com,JAKARTA- Indonesia patut berbangga karena memiliki perlengkapan yang memadai untuk menginvestigasi kasus kecelakaan transportasi publik.
Dalam upaya mengungkap penyebab kecelakaan pesawat AirAsia QZ 8501, Komite Nasional Kecelakaan Transportasi (KNKT) telah berhasil mengunduh rekaman pada kotak hitam yang terdiri dari flight data recorder (FDR) dan cokpit voice recorder (CVR).
Akan tetapi, ternyata tidak hanya kemampuan itu saja yang dimiliki oleh KNKT. Komisi yang berkantor di kawasan Gambir, Jakarta Pusat itu juga mampu mengunduh dan mendengarkan rekaman komunikasi pelayaran yang tersimpan dalam voyage data recorder (VDR).
Ketua KNKT Tatang Kuniadi mengungkapkan istilah VDR tidak sementereng FDR atau VCR yang ditempatkan di pesawat. Akan tetapi, alat itu memiliki peran yang tidak kalah pentingnya untuk membantu penyelidikan kecelakaan transportasi.
“Kami telah berhasil membaca VDR dalam rangka menyelidiki kasus tabrakan kapal di Selat Sunda pada 2012,” terangnya, Jumat (30/1/2015).
Baik FDR, CVR maupun VDR bisa diunggah oleh teknisi KNKT menggunakan fasilitas laboratorium kotak hitam terletak di salah satu sudut gedung KNKT.
“Di seluruh dunia hanya ada 29 negara yang memiliki fasilitas ini, termasuk Indonesia. Jadi kita patut berbangga,” pungkasnya.