Bisnis.com, RIAU - Indonesia selayaknya berpotensi menjadi pemain utama untuk industri berbasis kayu tanaman, lantaran didukung iklim dan lokasi yang strategis di antara sejumlah negara di dunia.
"Indonesia memiliki iklim yang sangat mendukung untuk pohon bertumbuh dengan sangat cepat, dan lokasinya terletak di antara negara yang potensial. Jadi semestinya sangat mungkin untuk menjadi pemian utama di industri ini," tutur Sustainability Director PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) Petrus Gunarso, Jumat (23/1).
Dia memaparkan bahwa di Indonesia, pohon akasia dan eukaliptus bisa dipanen hanya dalam waktu 5 tahun.
Sementara di negara sun tropis yang menjadi pesaing, pohon itu baru bisa dipanen setelah diatas 20 tahun, bahkan bisa mencapai 40-50 tahun.
“Indonesia juga secara geografis unggul karena berdekatan dengan pasar yang terus tumbuh, terutama Asia pasifik,” tuturnya.
Selain itu, Indonesia masih memiliki lahan yang potensial untuk dikembangkan sebagai hutan tanaman industri (HTI).
Saat ini dari sekitar 74 juta hektare kawasan hutan yang dialokasikan sebagai hutan produksi, baru sekitar 34 juta hektare yang dibebani izin pengelolaan.
“Berarti ada potensi sekitar 40 juta hektare yang belum ada pengelolanya. Jika ini dikelola menjadi hutan tanaman industri jelas akan lebih baik,” ujarnya.